Blitar – Polres Blitar melaksanakan upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap empat personel yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin dan kode etik kepolisian. Upacara digelar di halaman Mapolres Blitar pada Jumat (10/10/2025) pagi dan dipimpin langsung oleh Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman.
Keempat anggota yang dikenai sanksi PTDH tersebut antara lain:
1. Bripka E.K., diberhentikan karena desersi, sesuai putusan Kapolri yang berlaku efektif sejak 31 Maret 2019.
2. Bripka A.S., diberhentikan karena desersi, efektif sejak 31 Maret 2024.
3. Bripka B.E., diberhentikan karena terlibat penyalahgunaan narkoba, efektif sejak 30 September 2024.
4. Aipda S.D., diberhentikan karena penyalahgunaan wewenang jabatan, efektif sejak 31 Juli 2025.
Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman menegaskan bahwa pelaksanaan PTDH ini merupakan bentuk ketegasan institusi Polri dalam menjaga marwah serta kehormatan organisasi. Ia menyebut langkah ini menjadi bagian dari upaya reformasi Polri di bidang pembinaan personel dan penegakan kode etik.
“Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai bahan introspeksi diri agar kita semua dapat menjalankan tugas dengan penuh integritas, profesionalisme, serta menjunjung tinggi etika dan norma yang berlaku. Menjadi anggota Polri adalah kehormatan besar yang disertai tanggung jawab besar pula,” ujar Kapolres.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap anggota Polri wajib menjaga kepercayaan masyarakat dengan berpedoman pada nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya dalam setiap pelaksanaan tugas.
“Ketika seseorang tidak lagi mampu menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dan justru melakukan pelanggaran yang mencoreng nama baik institusi, maka langkah tegas harus diambil sebagai bentuk komitmen organisasi dalam menegakkan aturan,” imbuhnya.
Upacara PTDH ini menjadi momentum bagi seluruh personel Polres Blitar untuk memperkuat disiplin, meningkatkan profesionalisme, serta menjaga nama baik institusi di mata masyarakat.
Melalui kegiatan tersebut, Polres Blitar berharap seluruh anggota dapat mengambil hikmah dan menjadikannya sebagai pengingat untuk senantiasa berperilaku sesuai dengan kode etik profesi Polri serta peraturan yang berlaku.