Lumajang – Dua pelaku pencurian 91 unit meteran air milik Perumdam Tirta Mahameru berhasil diamankan jajaran Polres Lumajang, Jawa Timur. Aksi keduanya menyebabkan kerugian perusahaan daerah air minum tersebut mencapai puluhan juta rupiah.
Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, S.I.K., S.H., M.H., mengungkapkan bahwa kedua tersangka berinisial BS (48), warga Kelurahan Citrodiwangsan, dan JP (40), warga Desa Sukosari. Keduanya ditangkap pada Selasa, 29 Juli 2025, di waktu dan lokasi berbeda.
“Setelah menerima laporan dari pihak Perumdam atas hilangnya 91 unit meter air sejak April 2025, tim Resmob langsung melakukan penyelidikan. BS ditangkap di kawasan Alun-Alun Lumajang sekitar pukul 21.00 WIB, dan JP diamankan di rumahnya sekitar pukul 23.00 WIB,” jelas AKBP Alex dalam konferensi pers, Selasa (19/8/2025).
Pencurian terjadi di beberapa kecamatan, antara lain Lumajang, Sukodono, Tempeh, Pasirian, dan Senduro. Kerugian ditaksir mencapai Rp32.760.000.
Dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengakui telah mencuri meteran air di enam titik, termasuk di Desa Petahunan (Sumbersuko), Kelurahan Citrodiwangsan, serta wilayah Jatisari dan Pulo di Kecamatan Tempeh.
Kapolres menambahkan, BS diketahui beraksi sendiri di lima lokasi. Sementara JP melakukan pencurian bersama seorang rekannya berinisial NR, yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Kami masih memburu NR dan satu tersangka lainnya yang juga telah ditetapkan sebagai DPO,” tegas AKBP Alex.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat, satu unit Honda Astrea Prima, alat-alat pembongkar seperti obeng, tang, engkol Inggris, dua pisau belati, besi, serta lima unit meter air yang tertinggal di lokasi kejadian.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Mereka terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
















