Kediri– Tergiur proyek makan siang gratis, 70 pengusaha catering di Kota dan Kabupaten Kediri menjadi korban penipuan, uang yang katanya dijadikan jaminan agar bisa menggarap program makan bergizi gratis tidak dikembalikan dan pekerjaan yang dijanjikan ternyata juga tidak ada.
penasehat Pokmas Manunggal Cipto Roso, Nuri Kopramega mengatakan Pokmas sendiri mengaku tidak menarik uang sepersen pun. Ternyata ada oknum yang mengaku anggota Pokmas, MG, menawarkan ke pihak lain untuk bisa masuk menjadi penyedia dengan syarat membayar uang muka Rp 1 juta sampai Rp. 2 juta, sebagai jaminan keikutsertaan program unggulan pemerintah pusat tersebut.
“Ada 70 korban, dengan uang terkumpul uang 72 juta yang berasal dari kawan-kawan penyedia program makan gratis itu,”ucap
Herlina Vidyawati, 36, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, salah satu korban, mengaku tertarik mengikuti program karena kontraknya lama yaitu 5 tahun. Uang sebesar Rp. 1 juta yang dibayarkan itu, katanya untuk jaminan.
“Kami ada 8 orang dalam satu kelompok dan disuruh membayar uang Rp. 1 juta perorang. Katanya untuk jaminan,”ucap perempuan berputra 3 anak itu, Senin (30/12/2024).
Vidya mengaku tertarik ikut program makan bergizi gratis, karena seseorang itu membawa nama Kodim 0809 Kediri. Ia dijanjikan kerja, mulai bulan Januari 2025 dan para pengusaha catering juga dijanjikan pinjaman oleh seseorang yang mengajaknya bergabung.
“Setelah kasus ini ramai, uang kami dijanjikan akan dikembalikan akhir bulan Desember 2024 ini. Tapi kalau ternyata tidak ditepati, semuanya kami serahkan ke Pokmas,”tutupnya.
Sementara itu, Ketua Pokmas Manunggal Cipto roso, Wurjaningsih (53) warga Jalan Penanggulangan, Kota Kediri, membantah keras kalau Pokmas yang dipimpinnya menarik uang jaminan sebesar Rp 1 juta per orang.
“Penarikan uang jaminan itu murni dilakukan oknum. Saya sendiri benar-benar tidak tau terkait adanya uang jaminan itu,”kata Wuri.
Wuri berharap semoga Presiden Prabowo mengatahui kasus ini dan berbelas kasihan kepada Pokmas yang dipimpinnya. Menurutnya, pengusaha catering sejumlah 70 itu tergabung dalam kelompok-kelompok.