Kediri – Ribuan pencari kerja memadati Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) dalam gelaran Job Fair Kediri 2025 yang berlangsung selama dua hari. Acara ini menghadirkan sekitar 45 perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari perbankan, ritel, industri makanan, hingga program pemagangan ke Jepang dan peluang usaha waralaba.
Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, yang membuka langsung acara tersebut, menyampaikan optimismenya bahwa job fair tahun ini bisa menjadi solusi nyata dalam penyerapan tenaga kerja lokal.
“Job Fair 2025 ini bukan hanya ajang cari kerja, tapi bagian dari strategi jangka panjang untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem. Kami juga dorong pembukaan franchise UMKM dengan modal sangat terjangkau, bahkan mulai Rp5.000,” ujar Dewi di lokasi, Senin (19/5/2025).
Data Pemerintah Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa angka pengangguran berhasil ditekan sebesar 11,9% dalam tiga tahun terakhir. Namun, tantangan ke depan masih besar, sehingga pemerintah terus menggencarkan inovasi, termasuk membuka akses magang ke luar negeri dan mendorong wirausaha.
Pantauan di lokasi menunjukkan tingginya minat pelamar terhadap program magang ke Jepang, terutama dari wilayah Kecamatan Pelemahan. Program ini dinilai menjanjikan karena menawarkan pelatihan, pengalaman internasional, dan prospek kerja yang lebih baik.
“Saya tertarik magang ke Jepang karena bisa belajar sambil bekerja dan bantu ekonomi keluarga. Ini kesempatan langka,” ujar Rudi Prasetyo, pelamar asal Kediri.
Booth milik perbankan seperti Bank Jatim dan BRI juga tak luput dari serbuan pelamar. Sementara itu, sejumlah pelaku usaha lokal membuka peluang franchise dengan skema kemitraan ringan yang menyasar kalangan muda dan pencari kerja yang ingin mandiri secara ekonomi.
Dengan menggabungkan lowongan kerja, program magang, dan peluang bisnis, Job Fair Kediri 2025 tampil sebagai event strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.