Blitar – Dunia remaja kembali tercoreng dengan munculnya kasus perundungan yang terjadi di kawasan Alas Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Seorang remaja putri berinisial BN menjadi korban kekerasan fisik dan verbal oleh sekelompok remaja putri lainnya. Ironisnya, aksi tidak terpuji ini terekam dalam sebuah video yang kini viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video berdurasi pendek tersebut, tampak BN menangis saat dikelilingi beberapa remaja putri. Para pelaku terdengar tertawa, berteriak, bahkan melontarkan kata-kata kasar kepada korban. Salah satu dari mereka bahkan dengan sengaja memprovokasi BN.
Kejadian ini diketahui berlangsung di area hutan wisata Maliran, Kecamatan Ponggok. Para pelaku disebut masih berusia sebaya dengan korban. Aksi yang dilakukan secara berkelompok tanpa rasa empati ini memicu gelombang keprihatinan dari masyarakat luas.
Menanggapi viralnya video tersebut, pihak kepolisian segera bergerak. Kasi Humas Polres Blitar Kota, IPTU Samsul Anwar, mengungkapkan bahwa penyelidikan langsung dilakukan dengan melacak nomor kendaraan bermotor yang terlihat dalam video untuk mengidentifikasi korban.
“Bullying yang terjadi di Alas Maliran beberapa hari lalu, Polres Blitar Kota langsung mengambil langkah untuk mengungkap kejadian tersebut dengan mencari identitas korban,” ujar IPTU Samsul Anwar, Sabtu (27/4/2025).
Saat mendatangi rumah korban, orang tua BN sempat mengaku tidak mengetahui insiden itu. Namun setelah polisi memperlihatkan video dan menjelaskan kronologi kejadian, pihak keluarga akhirnya membuat laporan resmi ke Polres Blitar Kota.
Berdasarkan laporan tersebut, sejumlah remaja putri yang diduga terlibat telah dipanggil dan dimintai keterangan. Sementara itu, BN juga akan menjalani visum di rumah sakit sebagai bagian dari proses pengumpulan barang bukti.
“Saat ini beberapa remaja putri yang terekam dalam video sudah kami mintai keterangan. Kami juga melakukan visum terhadap korban untuk melengkapi berkas penyelidikan,” tambah IPTU Samsul Anwar.
Pihak kepolisian saat ini masih mendalami motif di balik aksi kekerasan tersebut dan mempertimbangkan langkah hukum lebih lanjut terhadap para pelaku.