kabarutama.co – Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo adalah seorang tokoh kepolisian dan pemerintahan Indonesia yang memiliki karier panjang dan cemerlang. Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 12 April 1961, Syafruddin meniti kariernya dari bawah hingga mencapai posisi-posisi strategis di kepolisian dan pemerintahan.
Pendidikan dan Karier Awal
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1985, Syafruddin memulai pengabdiannya di Kepolisian Negara Republik Indonesia. Posisi awal yang diembannya antara lain Kasubnit Patroli Kota di Polda Metro Jaya dan Kapolsek Pondok Gede Bekasi. Dedikasinya dalam menjalankan tugas membuatnya dipercaya untuk mengemban berbagai jabatan penting di kepolisian.
Jabatan Strategis di Kepolisian
Pada tahun 2004, Syafruddin ditunjuk sebagai ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebuah posisi yang menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap integritas dan kemampuannya. Kariernya terus menanjak dengan menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatera Utara pada akhir tahun 2009, dan kemudian sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan pada tahun 2010. Pada tahun 2012, ia dipercaya sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdikpol) pada tahun 2015.
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Puncak kariernya di kepolisian tercapai ketika ia dilantik sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) pada 10 September 2016, menggantikan Komjen Pol Budi Gunawan yang diangkat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sebagai Wakapolri, Syafruddin berperan penting dalam mengelola kebijakan dan operasional kepolisian di seluruh Indonesia hingga pensiun pada tahun 2018. Selain itu, ia juga aktif mewakili Indonesia dalam berbagai forum internasional, seperti ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime di Filipina, dengan fokus pada penanganan isu radikalisme dan terorisme.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Setelah pensiun dari kepolisian, Syafruddin melanjutkan pengabdiannya di pemerintahan dengan menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) pada 15 Agustus 2018 hingga 20 Oktober 2019, menggantikan Asman Abnur. Dalam peran ini, ia berfokus pada reformasi birokrasi dan peningkatan efisiensi pelayanan publik. Pengalamannya di kepolisian menjadi modal berharga dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri, di mana ia dikenal memiliki visi yang jelas dalam meningkatkan kinerja aparatur negara dan mendorong reformasi yang lebih baik.
Aktivitas Keagamaan dan Sosial
Di luar karier formalnya, Syafruddin juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla, serta memimpin Yayasan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam. Dedikasinya dalam bidang keagamaan mendapatkan apresiasi, salah satunya berupa hadiah naik haji dari ulama Arab Saudi, Syekh Khalid Al Hamoudi, pada April 2018.
Kehidupan Pribadi
Syafruddin menikah dengan Mulyani Soedjono dan dikaruniai empat anak: Mohammad Rafil Perdana, Kharisma Bibitani, Mohammad Adil Triansyah, dan Muhamad Nur Alamsyah. Dalam kehidupan sehari-hari, ia dikenal sebagai sosok ayah yang penyayang dan bertanggung jawab.
Wafat
Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo meninggal dunia pada 20 Februari 2025 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta pada pukul 18.14 WIB. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Polri, pemerintahan, dan masyarakat Indonesia yang mengenalnya sebagai sosok berdedikasi tinggi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Sepanjang hidupnya, Syafruddin Kambo telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang, mulai dari penegakan hukum, reformasi birokrasi, hingga pengembangan kehidupan keagamaan di Indonesia. Warisan dedikasi dan integritasnya akan terus dikenang dan menjadi teladan bagi generasi penerus.