Sabtu, September 27, 2025
kabarutama.co
No Result
View All Result
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • PENDIDIKAN
  • GAYA HIDUP
  • OLAH RAGA
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • PENDIDIKAN
  • GAYA HIDUP
  • OLAH RAGA
No Result
View All Result
kabarUtama.co
Home KESEHATAN

Penanganan PMK di Jawa Timur Terkendala Anggaran, Pemprov dan DPRD Enggan Menjawab

redaksi by redaksi
07/01/2025
in KESEHATAN, PETERNAKAN, UTAMA
0

kabarutama.co – Kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan DPRD Jatim awal tahun 2025 menjadi sorotan karena dinilai mengalami kemunduran. Bahkan, upaya penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah mengkhawatirkan terkesan kurang transparan. Hal ini terlihat dalam rapat antara Komisi B DPRD Jatim dan Dinas Peternakan (Disnak) Jatim pada Senin (6/1/2025).

Usai rapat, Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, M. Aziz, mengaku tidak bisa memberikan penjelasan terkait pembahasan tersebut. Ia menyatakan dirinya tidak mengikuti keseluruhan rapat karena harus menghadiri rapat fraksi PAN.

Baca Juga :

Surat Terbuka Nadirsyah Hosen untuk Rais ‘Aam PBNU, Kritik Internal dan Usulan Pembekuan Ketua Umum

Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat Waspada Hoaks Soal BBM

“Saya khawatir kalau komentar saya tidak sesuai dengan hasil rapat. Silakan tanya Mas Khusni karena dia yang melanjutkan memimpin rapat,” katanya.

Namun, Khusni Mubarok, Wakil Ketua Komisi B dari Fraksi Partai Gerindra, yang disebut Aziz juga enggan memberikan keterangan. Ia berdalih bahwa Aziz adalah pimpinan rapat sehingga informasi lebih baik ditanyakan kepadanya.

Sikap serupa juga ditunjukkan Kepala Disnak Jatim, Indyah, yang menolak memberikan pernyataan kepada media usai rapat. Sikap tertutup ini menimbulkan kritik dari berbagai pihak yang menilai pemerintah kurang transparan dalam menangani masalah yang menyangkut ketahanan pangan.

Berbeda dengan pimpinan rapat, anggota Komisi B DPRD Jatim, Oni Setiawan, memberikan sedikit gambaran tentang hasil diskusi tersebut. Menurutnya, meski upaya penanganan PMK di Jatim sudah cukup baik, kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan anggaran.

“Problem utama ada di anggaran karena ini termasuk bencana non-alam. Anggaran besar diperlukan untuk penanganan, tetapi menjadi masalah bagi daerah,” jelas Oni, politikus PDI Perjuangan.

Ia menambahkan, pemerintah pusat perlu mengalokasikan anggaran insidentil untuk mempercepat penanganan PMK, terutama untuk menjaga ketahanan pangan di tingkat nasional.

Di sisi lain, para peternak di Jawa Timur menghadapi kesulitan mendapatkan vaksin PMK. Mereka harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 70 ribu per sapi untuk vaksinasi. Salah seorang peternak asal Blitar mengungkapkan, ia harus membayar hingga Rp 350 ribu untuk memvaksin lima sapinya.

“Saya kemarin habis vaksin 5 sapi, bayar Rp 70 ribu per sapi,” ungkapnya.

Kondisi ini menjadi tantangan tambahan bagi para peternak yang sudah tertekan akibat wabah PMK yang menyebabkan kerugian ekonomi besar.

Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, sebelumnya menjelaskan bahwa Pemprov telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menangani wabah PMK. Langkah tersebut meliputi:

  1. Memperketat Mobilisasi Ternak
    Pengawasan diperketat di perbatasan antarprovinsi maupun antar kabupaten/kota untuk mencegah penyebaran PMK lebih luas.
  2. Gencarkan Vaksinasi dan Pengobatan
    Pemprov menggencarkan pengobatan untuk hewan ternak yang terinfeksi dan vaksinasi bagi ternak yang belum terpapar.
  3. Biosekuriti dan Disinfeksi
    Disnak Jatim meningkatkan upaya penyemprotan disinfektan di pasar ternak dan area berisiko tinggi lainnya.

“Kami terus berupaya mengendalikan lalu lintas ternak sebagai langkah pencegahan penularan massal,” ujar Adhy.

Data Disnak Jatim menunjukkan bahwa pada periode November hingga Desember 2024, tercatat 6.072 kasus PMK, dengan 282 ekor sapi dinyatakan mati akibat penyakit ini. Meski penanganan terus dilakukan, angka tersebut menunjukkan betapa seriusnya wabah PMK di provinsi ini.

Sikap tertutup DPRD Jatim dan Disnak dalam menyampaikan hasil rapat menuai kritik. Pengamat menilai kurangnya keterbukaan ini dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap upaya pemerintah dalam menangani PMK. Selain itu, koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota perlu diperkuat agar masalah anggaran dan vaksinasi dapat segera diatasi.

Dengan tantangan besar yang dihadapi, pemerintah dituntut untuk lebih transparan, efektif, dan responsif dalam menangani wabah PMK demi melindungi ketahanan pangan dan kesejahteraan peternak di Jawa Timur.

Tags: jawa timurpemprov JatimPMKsapi

Related Posts

UTAMA

Surat Terbuka Nadirsyah Hosen untuk Rais ‘Aam PBNU, Kritik Internal dan Usulan Pembekuan Ketua Umum

26/09/2025
Ekonomi Bisnis

Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat Waspada Hoaks Soal BBM

26/09/2025
Gaya Hidup

Viral “Tepuk Sakinah”, Tradisi Unik Calon Pengantin di KUA Pagu Kediri

25/09/2025
Politik

Viral, Wakil Bupati Tulungagung Keluhkan Tak Pernah Dilibatkan Bupati

25/09/2025
Hukum dan Kriminal

DAM Kali Bentak Terus Bergerak, Kejari Blitar Tetapkan AMZ sebagai Tersangka Baru

25/09/2025
Hukum dan Kriminal

Ratusan Penerima Bansos di Kabupaten Blitar Dicoret karena Terindikasi Judi Online

24/09/2025
Next Post

Analisis Program Makan Bergizi Gratis, Seberapa Konsisten?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Sungai Brantas Dipladu, Seorang Pria di Blitar Meninggal Dunia saat Mencari Ikan

27/04/2025

Ketahuan Curi Motor di Ponggok Blitar, Warga Garum Dihajar Massa Sampai Babak Belur

23/04/2025

Kredit Fiktif di Bank BUMN Pare, Kejari Kab Kediri Jebloskan Tiga Tersangka ke Penjara

07/07/2025

COD Arak, Dua Pria di Tulungagung ditangkap Polisi

09/01/2025

NEGERI MELUPAKAN, LANGIT MENCATAT: KASUS KOMPOL COSMAS

05/09/2025

EDITOR'S PICK

Lisa Mariana Ungkap Kronologi Pertemuan hingga Klaim Hamil Anak Eks Gubernur Jawa Barat

13/04/2025

Hujan Deras Sebabkan Banjir dan Longsor di Munjungan, Jalur ke Watulimo Putus

29/06/2025

HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi

22/11/2024

PN Blitar Mulai Sidangkan Perkara 17 Terdakwa Penganiaya Santri Hingga Meninggal Dunia Di Pondok Pesantren

18/04/2024
kabarutama.co

© 2024 KABARUTAMA.CO

HUBUNGI KAMI

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

IKUTI KAMI

No Result
View All Result
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • PENDIDIKAN
  • GAYA HIDUP
  • OLAH RAGA

© 2024 KABARUTAMA.CO