Jumat, Juni 27, 2025
kabarutama.co
No Result
View All Result
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI
No Result
View All Result
kabarUtama.co
Home Budaya

Mengenal Sejarah dan Makna Tradisi Megengan Menjelang Puasa Ramadan

redaksi by redaksi
20/02/2025
in Budaya
0

kabarutama.co – Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Jawa, khususnya di daerah Jawa Timur, memiliki tradisi unik yang disebut Megengan. Tradisi ini merupakan bentuk penyambutan bulan Ramadan dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan. Kata megengan sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “menahan”, merujuk pada makna menahan diri selama berpuasa.

Sejarah dan Pelaksanaan Megengan

Tradisi Megengan sudah dilakukan sejak zaman Wali Songo sebagai salah satu cara menyebarkan Islam di tanah Jawa. Megengan umumnya diadakan beberapa hari sebelum masuknya bulan Ramadan dengan menggelar doa bersama dan membagikan makanan, terutama apem, kepada tetangga, sanak saudara, dan masyarakat sekitar.

Baca Juga :

Tradisi Baritan Satu Suro : Warisan Budaya Penuh Makna Sambut Tahun Baru Islam

Polres Kediri Kota Gelar Rakor Lintas Perguruan Silat Jelang Pengesahan Warga Baru PSHT

Biasanya, acara Megengan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama atau sesepuh desa. Doa ini bertujuan untuk memohon keberkahan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa. Setelah itu, masyarakat saling berbagi makanan, terutama apem, yang melambangkan permohonan maaf dan harapan untuk mensucikan diri sebelum memasuki bulan Ramadan.

Makna Tradisi Megengan

  1. Menghormati Leluhur Dalam tradisi Megengan, biasanya juga dilakukan tahlilan atau doa bersama untuk mendoakan leluhur yang telah meninggal. Hal ini mencerminkan nilai gotong royong dan penghormatan terhadap nenek moyang.
  2. Mempererat Silaturahmi Megengan menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial di masyarakat. Dengan berkumpul dan berbagi makanan, tradisi ini menciptakan suasana kekeluargaan yang erat di tengah-tengah masyarakat.
  3. Persiapan Mental dan Spiritual Dengan adanya doa bersama dan saling memaafkan, Megengan menjadi momen untuk membersihkan hati sebelum memasuki Ramadan. Ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
  4. Simbol Keikhlasan dan Kerendahan Hati Makanan khas yang dibagikan dalam tradisi ini, seperti apem, memiliki filosofi yang dalam. Kata “apem” berasal dari kata “afwan” dalam bahasa Arab, yang berarti maaf. Dengan membagikan apem, masyarakat secara simbolis saling memaafkan satu sama lain sebelum memasuki bulan suci.

Kesimpulan

Megengan bukan sekadar tradisi turun-temurun, tetapi memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Jawa. Melalui tradisi ini, umat Islam diajak untuk lebih siap dalam menyambut Ramadan dengan hati yang bersih, penuh kebersamaan, dan semangat berbagi. Dengan mempertahankan tradisi ini, nilai-nilai kebaikan dalam Islam tetap terjaga di tengah kehidupan modern yang semakin individualistik.

Tags: jelang puasamegenganpuasaramadantradisi

Related Posts

Budaya

Tradisi Baritan Satu Suro : Warisan Budaya Penuh Makna Sambut Tahun Baru Islam

26/06/2025
Budaya

Polres Kediri Kota Gelar Rakor Lintas Perguruan Silat Jelang Pengesahan Warga Baru PSHT

21/06/2025
Budaya

5000 Tumpeng Meriahkan Haul Bung Karno ke-55 di Kota Blitar

21/06/2025
Budaya

Gala Senja Mustika Rasa di Istana Gebang, Wali Kota Blitar Sambut Keluarga dan Pengagum Bung Karno

20/06/2025
Budaya

Menyapa Sejarah: Pameran Temporer Museum Kediri Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya

17/06/2025
Budaya

Konservasi Gua Selomangleng Dimulai: Lawan Lupa Jaga Sejarah

14/06/2025
Next Post

Jelang Ramadan, Polres Blitar Ungkap Kasus Peredaran Pil Koplo dan Perdagangan Miras

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Sungai Brantas Dipladu, Seorang Pria di Blitar Meninggal Dunia saat Mencari Ikan

27/04/2025

Ketahuan Curi Motor di Ponggok Blitar, Warga Garum Dihajar Massa Sampai Babak Belur

23/04/2025

COD Arak, Dua Pria di Tulungagung ditangkap Polisi

09/01/2025

Pemuda Banda1942 Tambal Jalan Rusak di Blitar, Libatkan Puluhan Santri

01/06/2025

Balon Udara Jatuh di Atap MAN Kota Blitar, Petugas Temukan Mercon yang Belum Meledak

09/06/2025

EDITOR'S PICK

KAI Ajak Lansia Naik KA Gratis di Hari Lanjut Usia Nasional, Kenalkan Kereta Api Sejak Dini Lewat Program Edutrain

29/05/2025

Wali Kota Kediri Paparkan Lima Isu Strategis dan Tema Pembangunan 2026 dalam Musrenbang RKPD

12/03/2025

Polres Kediri Kota Jaga Ketat Gereja, Pastikan Ibadah Jumat Agung Berlangsung Aman

18/04/2025

Orang Asing Pemegang ITAP dan ITAS Bisa Melintasi Autogate Imigrasi‬

02/11/2024
kabarutama.co

© 2024 KABARUTAMA.CO

HUBUNGI KAMI

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

IKUTI KAMI

No Result
View All Result
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI

© 2024 KABARUTAMA.CO