Kediri – Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri menetapkan dan langsung menahan tiga orang tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi kredit fiktif yang terjadi di salah satu Bank BUMN Cabang Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Ketiganya adalah AS, OS, dan S, yang diduga berperan aktif dalam memuluskan pengajuan kredit atas nama orang lain yang berujung pada kerugian negara miliaran rupiah.
Penetapan ketiga tersangka dilakukan setelah tim penyidik Kejari Kediri melakukan pemeriksaan intensif berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejari Kediri Nomor: PRIN-01/M.5.45/Fd/01/2025 dan PRIN-193/M.5.45/Fd/05/2025. Usai pemeriksaan pada Senin (7/7/2025), AS, OS, dan S resmi ditetapkan sebagai tersangka.
“Penahanan dilakukan terhadap para tersangka selama 20 hari ke depan, terhitung sejak tanggal 7 Juli 2025 sampai dengan 26 Juli 2025, dan mereka dititipkan di Lapas Kelas II A Kediri,” ujar Kasi Intelijen Kejari Kab Kediri, Iwan Nuzuardhi, S.H., M.H, dalam keterangan tertulis.
Kasus ini bermula pada akhir tahun 2022 saat Saksi AP mengajukan kredit kepada Bank BUMN Cabang Pare. Pengajuan tersebut difasilitasi oleh AS, yang menjabat sebagai Relationship Manager di bank tersebut. AP kemudian dikenalkan kepada S, seorang calo yang dikenal memiliki koneksi dalam pengurusan kredit.
S menawarkan jasa untuk membantu AP mendapatkan pinjaman, namun dengan syarat: pengajuan dilakukan menggunakan nama orang lain. Tak hanya itu, sertifikat atas nama para “nasabah fiktif” tersebut dikumpulkan sebagai jaminan.
Selanjutnya, seluruh dokumen dan persyaratan kredit difabrikasi oleh S dan diserahkan kepada OS, yang kemudian meneruskannya kepada AS. AS dan OS kemudian menyusun skenario agar para pemutus kredit meyakini bahwa pengajuan tersebut layak disetujui karena para nasabah disebut memiliki usaha produktif.
Kredit pun akhirnya dicairkan. Namun, dana yang digunakan oleh AP tidak pernah dikembalikan ke pihak bank, dan para peminjam fiktif tidak bisa dimintai pertanggungjawaban.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Independen Nomor: 02/LHP-INV/KAP-WH.2.1217/04/2025, terungkap adanya penyimpangan besar-besaran dalam program Kredit Modal Kerja (KMK) KUR Retail dan KMK Komersial Kecil yang dijalankan Bank BUMN Cabang Pare selama tahun 2023 hingga 2024. Total kerugian keuangan negara ditaksir mencapai Rp 2.435.117.650.
Penyidikan masih terus dikembangkan, dan tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak lain yang turut bertanggung jawab dalam kasus ini.
Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri menegaskan akan bertindak tegas terhadap setiap bentuk penyalahgunaan kewenangan dan praktik korupsi, terutama yang menyangkut sektor perbankan dan merugikan keuangan negara.