Kabarutama.co Bogor – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak kuasa menahan tangis saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Eiger Adventure Land, sebuah destinasi wisata di kawasan Puncak, Bogor. Beliau merasa kecewa dan sedih melihat kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan yang masif di area tersebut.
Dalam kunjungannya Dedi menyaksikan hutan lindung yang telah berubah menjadi lahan gundul dengan sejumlah bangunan berdiri di atasnya. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan, “Saya melihat sendiri bagaimana alam kita dihancurkan. Martabat saya sebagai orang Sunda, sebagai anak bangsa, terasa direndahkan.” Ungkapnya.
Dedi Mulyadi menyoroti peran investor dalam pembangunan yang dinilainya merusak lingkungan. “Banyak yang datang membangun vila tanpa memperhatikan keseimbangan alam. Kalau dibiarkan, bukan hanya lingkungan yang hancur, tapi juga kehidupan warga,” ujarnya tegas.
Dalam sidak tersebut, Dedi menegaskan bahwa langkah hukum harus segera diambil. Ia berencana mendorong pencabutan izin yang memungkinkan alih fungsi lahan secara besar-besaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Anton Wijaya, yang turut hadir dalam sidak, mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas bangunan yang melanggar aturan. “Kami akan mengevaluasi izin-izin yang sudah diberikan dan menindak mereka yang tidak sesuai aturan,” jelas Anton.
Saat hendak meninggalkan lokasi, Dedi kembali menegaskan komitmennya. “Saya tidak akan tinggal diam. Ini bukan hanya tentang lingkungan, tapi tentang masa depan kita semua.”
Sidak tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak agar lebih peduli terhadap kelestarian alam, terutama di kawasan Puncak yang merupakan salah satu paru-paru hijau bagi wilayah sekitarnya.
Salah satu warga setempat, Rudi (45), yang telah tinggal di kawasan Puncak selama lebih dari 20 tahun, mengungkapkan kekhawatirannya.
“Dulu di sini hijau semua, banyak pohon dan udara segar. Sekarang banyak bangunan berdiri, air susah, dan longsor sering terjadi,” katanya.