Madiun – Untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 (Daop 7) Madiun memastikan ketersediaan air pada toilet kereta api tetap terjaga selama perjalanan. Langkah ini dinilai penting mengingat fasilitas toilet yang bersih dan berfungsi baik menjadi salah satu pertimbangan utama masyarakat dalam memilih moda transportasi.
Manager Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, mengatakan pengisian tangki air toilet kereta dilakukan baik di stasiun awal keberangkatan maupun di stasiun antara yang telah ditentukan.
“Pengisian tangki air toilet kereta dilakukan di stasiun awal oleh petugas cuci kereta, sedangkan di stasiun antara oleh petugas khusus pengisi tangki air kereta api (Gasir),” kata Zainul dalam siaran pers, Minggu (27/4/2025).
Zainul menjelaskan, di wilayah Daop 7 Madiun, pengisian air dilakukan di Stasiun Madiun, Blitar, dan Jombang. Khusus Stasiun Madiun, selain menjadi stasiun keberangkatan awal, juga berfungsi sebagai stasiun antara yang melayani pengisian air bagi 66 perjalanan kereta api reguler. Sebanyak delapan petugas dikerahkan untuk tugas ini.
Proses pengisian air, lanjut Zainul, dilakukan setelah kereta berhenti sempurna dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja. Para petugas diwajibkan menggunakan alat pelindung diri lengkap, seperti rompi keselamatan, helm, sepatu keselamatan, full body harness, serta alat komunikasi, terutama saat bertugas di malam atau dini hari.
Untuk mencegah kecelakaan kerja, pengisian dilakukan menggunakan sistem pengamanan tubuh yang dihubungkan dengan lifeline di atas jalur.
“Meskipun ada risiko, penerapan protokol keselamatan yang ketat membuat petugas bisa bekerja secara efisien, sehingga kenyamanan dan keselamatan pelanggan tetap terjaga,” ujarnya.
Dari sisi teknis, KAI menargetkan debit air minimal 130 liter per menit untuk pengisian tangki air kereta. Stasiun Madiun sendiri mampu mencapai 150 liter per menit, menjadikannya stasiun pengisian air terbaik di antara stasiun antara lainnya.
“Debit air yang lebih tinggi ini membantu menghemat waktu henti kereta saat pengisian air,” tambah Zainul.
Zainul menegaskan, pengisian air bukan hanya soal teknis, tetapi juga bagian dari upaya menghadirkan layanan transportasi publik yang nyaman, higienis, dan ramah lingkungan. Ia juga mengimbau penumpang untuk turut menjaga ketersediaan air selama perjalanan.
“Penumpang diimbau untuk tidak meninggalkan keran air dalam keadaan terbuka dan mendukung upaya hemat air demi kelangsungan lingkungan,” pungkasnya.