Blitar– Revitalisasi tahap kedua Alun-Alun Kota Blitar, yang menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah daerah, kini mendekati batas waktu penyelesaian. Meski demikian, hingga Jumat (16/12/2024), progres pengerjaan baru mencapai 65 persen. Padahal, waktu yang tersisa untuk merampungkan proyek ini hanya tinggal dua pekan.
Revitalisasi tahap kedua ini menghabiskan anggaran hingga Rp1,4 miliar. Dengan dana tersebut, Pemerintah Kota Blitar berharap dapat mempercantik wajah alun-alun agar menjadi destinasi wisata gratis yang nyaman bagi masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar, Jajuk Indihartati, menjelaskan bahwa pengerjaan beberapa elemen utama masih tertunda karena sifatnya pabrikan, seperti pagar dan lampu dekoratif.
“Iya (progres masih 65 persen) karena pengerjaan yang bersifat pabrikan seperti pagar, lampu dekoratif, dan lain-lain kan belum terpasang. Sehingga, kalau itu dipasang, progresnya bisa meningkat,” Kata Jajuk Indihartati.
Pada tahap kedua ini, sejumlah pengerjaan difokuskan pada renovasi pagar, pemasangan lampu dekoratif, pembangunan lintasan lari, dan penggantian tiang bendera di sisi utara alun-alun.
Salah satu sorotan dalam revitalisasi ini adalah penggantian tiang bendera yang sebelumnya dinilai tidak sesuai. Tiang bendera lama dengan ketinggian 12 meter akan diganti dengan tiang baru setinggi 15 meter, menyesuaikan standar lapangan upacara Istana Negara Republik Indonesia.
“Tinggi tiang bendera di Alun-Alun sisi utara saat ini sekitar 12 meter. Nantinya, tiang bendera ini akan lebih tinggi disesuaikan dengan standar lapangan upacara yang ada di Istana Negara,” jelas Jajuk.
Revitalisasi tahap kedua ini merupakan kelanjutan dari pembangunan tahap pertama yang dilakukan tahun lalu. Dalam tahap pertama, Pemerintah Kota Blitar menggelontorkan anggaran sebesar Rp2,7 miliar untuk revitalisasi area titik nol kota di bagian selatan alun-alun.
Meskipun waktu pengerjaan semakin sempit, Jajuk selalu optimis bahwa proyek ini akan selesai sesuai jadwal.
“Insyaallah akan selesai tepat waktu,” Tutupnya.
Warga Kota Blitar pun menantikan wajah baru alun-alun yang diharapkan dapat menjadi ikon kota sekaligus ruang publik yang ramah dan multifungsi. Apakah revitalisasi ini akan selesai sesuai target? Hal ini masih menjadi pertanyaan yang patut dinantikan jawabannya.