Kediri – Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri menegaskan komitmennya terhadap pendidikan setara dengan meluncurkan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Unit yang baru berdiri dua bulan ini menjadi pionir di wilayah Karesidenan Kediri, sekaligus wujud nyata kampus dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif bagi penyandang disabilitas.
Ketua ULD UNP Kediri, Novi Nitya Santi, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa mulai tahun depan, mahasiswa penyandang disabilitas akan mendapatkan pendampingan penuh dalam proses pendaftaran beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
“Pendaftaran KIP khusus disabilitas akan sepenuhnya kami tangani. Unit layanan disabilitas akan merekomendasikan dan mendampingi mahasiswa sampai beasiswa benar-benar cair,” ujar Novi saat ditemui di kampus UNP Kediri, Rabu (22/10/2025).
Menurut Novi, langkah ini bukan hanya bersifat administratif, tetapi menjadi bentuk nyata kesetaraan pendidikan di lingkungan perguruan tinggi. Pendampingan menyeluruh diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mahasiswa disabilitas agar sejajar dengan mahasiswa lain.
Beberapa mahasiswa disabilitas UNP Kediri bahkan telah menunjukkan prestasi membanggakan di dunia kerja. Salah satunya berhasil lolos seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur.
“Cerita itu menunjukkan bahwa mahasiswa disabilitas bisa berprestasi luar biasa. Kami ingin mereka semua punya kesempatan yang sama untuk sukses,” imbuhnya.
Selain menjadi dukungan moral, keberadaan ULD juga memberikan nilai tambah bagi akreditasi kampus. UNP Kediri tercatat sebagai perguruan tinggi pertama di wilayah Karesidenan Kediri yang memiliki Unit Layanan Disabilitas resmi, yang juga merupakan bagian dari program hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Keberadaan ULD ini memperkuat posisi UNP Kediri sebagai kampus yang peduli terhadap kesetaraan pendidikan,” tambah Novi.
Untuk memperkuat kapasitas dosen dan tenaga pendidik, UNP Kediri menghadirkan Prof. Asep Supena dari Universitas Negeri Jakarta dalam program penyamaan persepsi tentang pendidikan inklusif. Kampus juga berencana membentuk relawan lintas program studi guna mendampingi mahasiswa disabilitas dalam kegiatan akademik.
Saat ini, ULD tengah melakukan pemetaan mahasiswa disabilitas pada semester pertama dan ketiga yang mencakup empat kategori utama: fisik, sensorik, mental, dan intelektual. Mayoritas mahasiswa yang terdata berasal dari kategori disabilitas fisik.
Salah satu penerima manfaat, Safira (20), mahasiswi Pendidikan Ekonomi asal Tarokan, Kediri, mengaku sangat terbantu dengan adanya ULD.
“Jangan takut mengejar mimpi kuliah di UNP Kediri. Bagi teman-teman disabilitas, kampus ini sangat peduli dan siap mendampingi hingga memperoleh beasiswa KIP,” ujarnya.
Safira menuturkan, dukungan dosen dan teman-teman membuatnya cepat beradaptasi di lingkungan kampus. Menurutnya, keberadaan ULD membuat mahasiswa disabilitas lebih percaya diri karena mendapat pendampingan dan kemudahan akses beasiswa.
“Keterbatasan bukan penghalang untuk sukses. Yang penting semangat dan percaya diri,” pungkasnya.














