Surabaya – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) berhasil mengungkap jaringan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang beroperasi di empat wilayah, yakni Kabupaten Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo. Sebanyak 12 orang tersangka berhasil diamankan dalam pengungkapan tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast, dalam konferensi pers di Gedung Bid Humas Polda Jatim, Jumat (1/8), menyampaikan bahwa dari total tersangka yang diamankan, satu di antaranya merupakan anak di bawah umur.
“Total ada 12 tersangka yang kami amankan, termasuk satu anak di bawah umur yang kini dalam penanganan khusus,” ujar Kombes Pol Abast.
Dalam operasi tersebut, petugas turut menyita 17 unit sepeda motor dan satu unit mobil pickup Grandmax yang diduga hasil tindak kejahatan. Selain itu, ditemukan pula sejumlah barang bukti lain, seperti kunci T dan satu unit mesin motor.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Widi Atmoko, menambahkan bahwa pengungkapan ini merupakan hasil tindak lanjut dari tujuh laporan polisi yang diterima selama bulan Juli 2025. Para pelaku disebut menggunakan modus klasik dengan menyasar kendaraan yang diparkir di lokasi sepi dan tanpa pengamanan ganda.
“Para tersangka rata-rata adalah residivis yang terbiasa beraksi secara berkelompok. Setiap pelaku memiliki peran masing-masing, mulai dari eksekutor, pengintai, hingga pengemudi,” jelas Kombes Pol Widi.
Mayoritas tersangka berasal dari wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan. Beberapa nama yang diungkap antara lain RAR (41), AO (23), AS (30), MS (45), dan UH (32). Kelima tersangka tersebut diketahui terlibat dalam lebih dari satu kasus di lokasi yang berbeda.
Salah satu tersangka diketahui masih berusia 17 tahun dan saat ini tengah menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum.
“Beberapa pelaku merupakan pemain lama yang telah kami pantau. Mereka kerap berpindah wilayah untuk menghindari pengawasan petugas,” tambah Kombes Widi.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. Selain itu, sebagian dari mereka juga dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang ancamannya dapat mencapai sembilan tahun penjara.
Polda Jatim mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam memarkir kendaraan, terutama di malam hari dan di lokasi yang kurang aman. Kombes Widi juga menyarankan penggunaan kunci ganda atau sistem pengaman tambahan guna menghindari potensi pencurian.
“Parkirlah kendaraan di tempat yang terang, aman, dan terpantau. Langkah pencegahan dari masyarakat sangat membantu dalam menekan angka kejahatan jalanan,” tutupnya.