Kediri – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri secara resmi meluncurkan program SICANTIK (Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan) dalam rangka Kick Off Bulan Literasi Keuangan Tahun 2025. Kegiatan ini digelar pada Rabu (21/5) kemarin, di Pendopo Panjalu Jayati, Kabupaten Kediri.
Program SICANTIK merupakan hasil kolaborasi antara OJK Kediri, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Kediri, dan PT Pegadaian Kantor Cabang Kediri. Tujuannya adalah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya bagi kaum perempuan di Kabupaten Kediri.
Acara peluncuran dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri, Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Kediri Santoso, serta Pimpinan Cabang Pegadaian Kediri Anas Sulistyo.
Dalam sambutannya, Ismirani Saputri memaparkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2025. Data menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat sebesar 66,5 persen, sedangkan tingkat inklusi mencapai 80,5 persen. Meskipun angka tersebut meningkat, masih terdapat kesenjangan antara pria dan wanita.
“Tingkat literasi keuangan wanita berada pada angka 65,6 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan pria yang mencapai 67,3 persen. Begitu juga dengan tingkat inklusi keuangan, wanita sebesar 80,3 persen dan pria 80,7 persen,” ujar Ismirani.
Melalui SICANTIK, OJK Kediri menyasar lebih dari 585 peserta perempuan yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kediri. Kegiatan dilakukan secara daring dan luring dengan pendekatan komunitas untuk mendorong perempuan menjadi agen perubahan dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Berbagai kegiatan edukatif dihadirkan, seperti talkshow tentang perencanaan keuangan, investasi, serta pengenalan layanan keuangan formal. Salah satu inovasi menarik adalah program Bank Sampah Pegadaian, yang memungkinkan masyarakat menukar sampah anorganik menjadi tabungan emas sebagai solusi ekonomi berkelanjutan.
Selain itu, peserta juga dapat langsung membuka rekening dan mencoba simulasi produk keuangan dalam layanan keuangan inklusif yang disediakan.
Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa memberikan apresiasi atas sinergi OJK, TPAKD, dan lembaga jasa keuangan. Ia berharap para ibu peserta bisa menerapkan ilmu yang diperoleh demi meningkatkan kesejahteraan keluarga dan lingkungan.
“Pengelolaan sampah yang bisa menjadi tabungan emas, jika diterapkan dengan baik, bukan hanya menambah penghasilan tapi juga menciptakan dampak ekonomi dan lingkungan yang positif,” ungkapnya.
OJK Kediri berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui program-program kolaboratif seperti SICANTIK, sejalan dengan target nasional inklusi keuangan sebesar 98 persen pada tahun 2045.