Kabarutama.co – Sebuah tugu berbentuk biawak raksasa kini menjadi pusat perhatian di Wonosobo. Tugu yang berada di kawasan strategis ini bukan hanya menambah estetika kota, tetapi juga mengundang rasa penasaran warga dan wisatawan yang melintas.
Diresmikan pada awal 2025, Tugu Biawak dibangun sebagai bagian dari program revitalisasi ruang publik yang dicanangkan pemerintah daerah. Biawak dipilih karena memiliki makna historis dan filosofis bagi masyarakat setempat melambangkan ketangguhan, adaptasi, dan ikatan kuat dengan alam.
“Tugu ini tidak sekadar hiasan kota. Biawak memiliki filosofi penting dalam budaya Wonosobo, terutama tentang ketahanan hidup dan keharmonisan dengan lingkungan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Wonosobo, Rina Aryastuti, dalam keterangan resminya.
Struktur tugu dirancang dengan penuh detail. Terbuat dari campuran beton dan baja, patung biawak ini berdiri kokoh di atas taman bundaran kecil, dikelilingi lampu-lampu temaram yang mempercantik suasana saat malam tiba. Panjang patung mencapai 8 meter dengan tinggi hampir 3 meter, menjadikannya salah satu landmark ikonik terbaru di Wonosobo.
Warga menyambut positif keberadaan Tugu Biawak ini. Banyak yang memanfaatkannya sebagai latar untuk berfoto, bahkan menjadi lokasi pertemuan komunitas. “Sekarang kalau ada teman dari luar kota datang, pasti saya ajak ke sini. Keren banget, beda dari kota lain,” kata Santi, warga asal Kecamatan Selomerto.
Pemerintah daerah berharap Tugu Biawak tidak hanya mempercantik wajah kota, tapi juga menjadi salah satu daya tarik wisata baru yang mampu mendongkrak perekonomian lokal, terutama di sektor kuliner dan UMKM sekitar.
Dengan keberadaan Tugu Biawak, Wonosobo menegaskan diri sebagai kota yang tak hanya kaya alam dan budaya, tetapi juga berani berinovasi dalam memperkuat identitas daerah.