Malam Nuzulul Qur’an adalah salah satu malam istimewa dalam bulan Ramadhan yang diperingati sebagai malam turunnya Al-Qur’an. Banyak ulama yang memberikan pandangan tentang keutamaan malam ini, termasuk KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha.
Beliau adalah seorang ulama ahli tafsir yang sering memberikan penjelasan sederhana namun mendalam tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim mengisi malam Nuzulul Qur’an.
1. Menghidupkan Malam dengan Membaca dan Merenungi Al-Qur’an
Menurut Gus Baha, malam Nuzulul Qur’an adalah momentum untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an. Bukan sekadar membaca, tetapi juga merenungkan maknanya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, beliau menekankan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan pemahaman yang benar.
Dalam beberapa ceramahnya, Gus Baha sering menegaskan bahwa tujuan utama Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk menjadi pedoman hidup. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an sambil memahami maknanya dan berusaha menerapkannya.
2. Memperbanyak Doa dan Istighfar
Gus Baha juga mengajarkan bahwa malam-malam di bulan Ramadhan, termasuk malam Nuzulul Qur’an, adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Umat Islam dianjurkan untuk banyak beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah.
Sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan doa:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku.
Dengan banyak memohon ampunan, kita berharap mendapatkan keberkahan dari Al-Qur’an yang diturunkan pada malam tersebut.
3. Mengamalkan Akhlak yang Baik
Salah satu poin penting yang selalu ditekankan oleh Gus Baha adalah bahwa membaca dan memahami Al-Qur’an tidak cukup jika tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Beliau sering mengingatkan bahwa orang yang membaca Al-Qur’an tetapi akhlaknya buruk berarti belum benar-benar memahami pesan dari kitab suci tersebut.
Karenanya, malam Nuzulul Qur’an bisa menjadi refleksi untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan memperbaiki akhlak dalam kehidupan sosial.
4. Bersedekah dan Berbuat Baik
Selain ibadah secara personal, Gus Baha juga menekankan pentingnya berbagi dengan sesama. Di malam yang penuh berkah ini, kita dianjurkan untuk bersedekah, membantu fakir miskin, dan menebarkan kebaikan kepada orang lain.
Karena salah satu hikmah terbesar dari turunnya Al-Qur’an adalah untuk membentuk umat yang memiliki kepedulian sosial tinggi dan berakhlak mulia.
Malam Nuzulul Qur’an bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk semakin mencintai Al-Qur’an dan mengamalkan isinya. Menurut Gus Baha, cara terbaik untuk mengisi malam ini adalah dengan membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an, memperbanyak doa dan istighfar, memperbaiki akhlak, serta berbagi kebaikan dengan sesama.
Semoga kita semua mendapatkan berkah dari malam turunnya Al-Qur’an dan menjadi hamba yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Aamiin.