Kabarutama.co – Tragedi memilukan terjadi pada Jumat (25/4/2025) di Pondok Modern Darussalam Gontor Putra Kampus 5, Sawangan, Kabupaten Magelang. Sekitar pukul 10.30 WIB, dinding penyangga kolam penampungan air roboh dan menimpa para santri yang tengah menunggu giliran mandi menjelang salat Jumat. Peristiwa ini menyebabkan 29 santri menjadi korban, empat di antaranya meninggal dunia.
Berikut enam fakta penting terkait insiden tragis tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk laporan Radar Magelang:
1. Tragedi Terparah dalam Sejarah Longsor di Magelang
Insiden ini disebut sebagai kejadian longsor terparah yang pernah menimpa bangunan pendidikan di Kabupaten Magelang. Dampaknya yang besar serta jumlah korban menjadikan peristiwa ini sebagai catatan kelam dalam sejarah bencana di wilayah tersebut.
2. Tim SAR Gabungan Dikerahkan dalam Operasi Evakuasi
Upaya penyelamatan melibatkan berbagai unsur tim SAR gabungan. Tim Koordinator Unit Siaga Basarnas Borobudur menjadi ujung tombak, dibantu oleh tim dari Basarnas Jogjakarta, Semarang, dan daerah lain. Dukungan juga datang dari tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Magelang, relawan, serta aparat Kepolisian dan TNI.
3. Medan Sulit, Evakuasi Butuh Waktu Lebih dari 13 Jam
Lokasi kejadian yang sempit dan tertutup fondasi setebal 50 sentimeter mempersulit proses evakuasi. Operasi SAR yang dimulai pukul 10.30 WIB baru dinyatakan selesai pada pukul 23.30 WIB. Para petugas harus bekerja ekstra hati-hati untuk menghindari risiko lanjutan bagi korban maupun tim penyelamat.
4. Empat Santri Meninggal Dunia
Dari total 29 korban, empat santri dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah:
- Wildan, asal Surabaya (dievakuasi pukul 17.50 WIB)
- Reyhan Hafidz, asal Tangerang (pukul 19.02 WIB)
- Bima Arya, asal Surabaya (pukul 20.00 WIB)
- Fadhil Hanafi, asal Depok (pukul 23.30 WIB)
Sementara itu, 25 santri lainnya mengalami luka-luka dengan status perawatan bervariasi—rawat jalan, rawat inap, dan rujukan ke rumah sakit lain.
5. Pemkab Magelang Tanggung Seluruh Biaya Perawatan
Bupati Magelang, Grengseng Pamuji, menyatakan seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Magelang. “Ini musibah, maka seluruh pembiayaan menjadi urusan pemerintah daerah. Pihak pondok tidak perlu memikirkan hal itu,” ujarnya. Ia juga menegaskan, kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur pondok pesantren di wilayah Magelang.
6. Dimensi Kolam yang Longsor dan Kronologi Kejadian
Kolam penampungan air yang longsor memiliki panjang sekitar 15 meter, lebar lima meter, dan tinggi tiga meter dengan ketebalan fondasi sekitar 50 sentimeter. Saat kejadian, para santri tengah mengantre untuk mandi sebelum menjalankan salat Jumat.