Rabu, Agustus 13, 2025
kabarutama.co
No Result
View All Result
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI
No Result
View All Result
kabarUtama.co
Home Budaya

Reog Bulkiyo Warisan  Leluhur Asli Blitar Yang KiniTerancam Punah

danu by danu
14/12/2024
in Budaya, UTAMA
0

kabarutama.co – Tak hanya Ponorogo saja yang miliki kesenian tarian reog, akan tetapi di Blitar juga terdapat kesenian tarian reog. Yakni reog Bulkiyo, yang hingga saat ini kesenian tersebut masihdipentaskan dalam acara-acara tertentu. Reog Bulkiyo initepatnya berasal dari Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Reog Bulkiyo ini diciptakan pertama kali oleh para prajurit dari pangeran Diponegoro. Keberadaan prajurit pangeran Diponegoro di Blitar tidak hanya untuk menyelamatkan diri dari kejaran Belanda. Akan tetapi mereka tetap giat untuk berlatih kemampuan berperang, hingga terciptalah gerakan-gerakan tari yang dikenal sebagai reogbulkiyo.

Baca Juga :

Anggota Satlantas Polres Blitar Jadi Korban Tabrak Lari Saat Razia, Pelaku Sudah Ditahan

Pasutri di Tulungagung Diduga Tewas Minum Racun, Polisi Temukan Surat Wasiat

Gerakan tarian reog bulkiyah sejak dulu hingga sekarang tidakbanyak berubah. Karena memang sedari dulu gerakan tarianreog bulkiyah yang diwariskan kepada penerusnya tidak adayang dirubah.

“Tarian reog bulkiyo asli sini. Diwariskan darisatu generasi ke generasi berikutnya. Saya itu generasi ke lima. Bahkan setelah vakum, banyak alat harus diganti karena rusak. Tersisa dari peninggalan sebelumnya, hanya ada tiga jenis alatmusik,” ujar Ketua Reog Bulkiyo Marjadi.

Mujiono pegiatkesenian reog bulkiyo juga mengatakan bahwa “kesenian initidak bisa diubah karena meandung pesan leluhur, seperti semangat nasionalisme dan pengingat akan perjuangan leluhur. Selain itu tarian reog bulkiyah juga menggambarkan peperangan antara kaum kafir dan kaum muslimin.

Banyak sekali keunikan-keunikan yang terdapat dalam kesenian reog bulkiyo, salah satunya adalah keseian reog bulkiyo tidak menggunakan topeng seperti pada reog ponorogo. 

Kesenian Reog Bulkiyo menggunakan properti berupa bérang, sejenis pisau berukuran besar terbuat dari besidan jika kedua bérang bersentuhan mengeluarkan percikan-percikan api. Properti lainnya adalah bendera panji bergambar Hanoman dan Dasamuka, sebagai lambang putih dan merah, mewakili makna kebaikan dan kejahatan, yang dibawa dandigunakan sebagai properti menari oleh Plandhang atauwasit. 

Tarian Reog Bulkiyo dibawaoleh 8 orang Pengarep, penari prajurit lainnya dan 1 orang berperansebagai Rontek (pemimpin) jalannya pertunjukan  yang diiringidengan berbagai alat musik. Gerakan dalam reog Bulkiyo diawali dengan gerakan hormat penari kepada penonton Reog.

Sahutan dari alat musik kenong, bende, kempul, dan pecer salingberirama dengan konstan. Disusul dengan suara slompretyang menyeruak di udara dengan suara samar-samar dari alatmusik rebana.

Meskipun memiliki filosofi dan juga sejarah yang luar biasa darireog bulkiyah, kini keberadaan reog bulkiyah sedangmenghadapi ancaman yang cukup serius, yakni ialah kepunahan. Hal ini di dasari oleh  beberapa faktor, salah satunya ialahkarena tidak adanya regenerasi dari generasi muda.

Kurangnya minat dari generasi muda dalam mempelajari dan juga nguri-nguri budaya jawa mengakibatkan kesenian reog bulkiyo inidiancam kepunahan. Akan tetapi sudah ada upaya dari berbagai pihak dalam melestarikan kesenian reog bulkiyo.

Dalam upaya pelestariannya didukung oleh pemerintah desa dan kabupaten dengan berbagai upaya pelestarian yang dibutuhkan. Selain itu, masyarakat Desa Kemloko berpendapat bahwa Reog Bulkiyo merupakan kesenian yang bagus dan harus terus dilestarikan. Karena secara tidak langsung membawa banyak dampak positifbagi daerah.

Sampai saat ini masyarakat masih sangat menikmati pementasan Reog Bulkiyo dalam berbagai acara karena nilai-nilai Jawa dan Islam dalam kesenian Reog Bulkiyosudah terlihat pada alat musik, pakaian, bendera, dan cerita bulkiyo yang diangkat dari kitab-kitab agama Islam.

Jika dilihat dari segi pariwisata, reog bulkiyo ini memiliki potensi wisata budaya yang besar jika terus dikembangkan. Karena reog bulkiyo juga telah tercatat sebagai warisan budayatak benda oleh kementrian pendidikan dan budaya(kemendikbud) pada tahun 2019.

Hal ini tentu menjadi tanggung jawab seluruh warga Blitar dalam pelestarian dan juga pengembangan kesenian reog bulkiyo. Reog bulkiyo merupakan warisan leluhur yang kental akan makna filosifis dan jugasejarah yang melambangkan perjuangan bangsa Indonesia dalammelawan penjajah. 

Penulis : Kamal Syah Al Mufid dan M. Mahbub Savi Diwangga

 

Tags: blitar pangeran diponegoronglegokreog bulkiyo

Related Posts

UTAMA

Anggota Satlantas Polres Blitar Jadi Korban Tabrak Lari Saat Razia, Pelaku Sudah Ditahan

12/08/2025
Hukum dan Kriminal

Pasutri di Tulungagung Diduga Tewas Minum Racun, Polisi Temukan Surat Wasiat

11/08/2025
Olah Raga

Respon Berkelas Leo Navacchio Usai Dinobatkan Sebagai Player of The Match Hadapi Bali United

11/08/2025
Olah Raga

Awal Positif, Persik Kediri Tahan Imbang Bali United di Laga Perdana

11/08/2025
UTAMA

Meriahkan HUT ke-170, Desa Kemloko Blitar Gelar Turnamen Tenis Meja se-Jawa Timur

10/08/2025
UTAMA

Satlantas Polres Blitar Kota Bagikan Bendera Merah Putih Sambut HUT RI ke-80

04/08/2025
Next Post

Cetak Atlet Voli Masa Depan Blitar, BVC Akademi Gadung Melati Resmi Diluncurkan

POPULAR NEWS

Sungai Brantas Dipladu, Seorang Pria di Blitar Meninggal Dunia saat Mencari Ikan

27/04/2025

Ketahuan Curi Motor di Ponggok Blitar, Warga Garum Dihajar Massa Sampai Babak Belur

23/04/2025

Kredit Fiktif di Bank BUMN Pare, Kejari Kab Kediri Jebloskan Tiga Tersangka ke Penjara

07/07/2025

COD Arak, Dua Pria di Tulungagung ditangkap Polisi

09/01/2025

Pemuda Banda1942 Tambal Jalan Rusak di Blitar, Libatkan Puluhan Santri

01/06/2025

EDITOR'S PICK

Karnaval di Desa Bangsri Nglegok Blitar Mendapat Sorotan

11/08/2024

Tradisi Pedang Pora dan Tarian Jawa Warnai Penyambutan Kapolres Kediri Kota yang Baru

11/07/2025

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

22/11/2024

Aksi Vandalisme di Stadion Soeprijadi Blitar, Poster Kecaman terhadap PSSI Bertebaran

10/01/2025
kabarutama.co

© 2024 KABARUTAMA.CO

HUBUNGI KAMI

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

IKUTI KAMI

No Result
View All Result
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI

© 2024 KABARUTAMA.CO