Kediri – Perum Bulog Cabang Kediri terus memperluas jangkauan Gerakan Pangan Murah (GPM) hingga ke pelosok daerah, demi menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah Jawa Timur. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan nasional yang diinisiasi oleh Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, serta didukung penuh oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Kegiatan GPM serentak di seluruh Jawa Timur berlangsung pada Selasa, 23 September 2025, dan Bulog Kediri menjadi salah satu yang aktif terlibat dalam distribusi pangan pokok, terutama beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Kami tidak hanya mendukung GPM serentak, tapi juga terus memaksimalkan penyaluran beras SPHP melalui berbagai jalur distribusi,” ujar Harisun, Pemimpin Bulog Cabang Kediri, saat ditemui di kantor Bulog, Rabu (24/9/2025).
Hingga saat ini, realisasi penyaluran beras SPHP di wilayah kerja Bulog Kediri telah mencapai 2.392 ton, atau sekitar 11,1 persen dari total target distribusi tahun 2025 sebesar 21.351 ton.
Meski capaian masih relatif kecil, Harisun menyatakan optimisme bahwa target tahunan akan tercapai, mengingat tingginya permintaan serta perluasan kerja sama distribusi dengan berbagai pihak.
“Kami membuka kerja sama dengan banyak mitra seperti TNI/Polri, instansi pemerintah, ritel, dan koperasi, termasuk koperasi merah putih. Ini sangat membantu mempercepat penyaluran ke masyarakat,” jelasnya.
Menurut Harisun, setiap titik pelaksanaan GPM di Kediri rata-rata bisa menyerap hingga 3 ton beras SPHP, dan stok tersebut selalu habis terjual dalam waktu singkat. Selain itu, pemesanan langsung dari koperasi juga cukup tinggi, dengan rerata permintaan mencapai 2 ton per titik.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat serta mencegah lonjakan harga pangan menjelang akhir tahun.