Kediri – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan UMKM. Pada tahun 2025, sebanyak 5.446 pelaku UMKM mendapatkan bantuan modal usaha dengan skema bantuan sosial.
Menurut Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Santoso, bantuan yang diberikan bervariasi antara Rp500 ribu hingga Rp5 juta, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing UMKM. Hingga pertengahan tahun, sebanyak 1.882 UMKM telah menerima bantuan.
Selain bantuan perseorangan, ada pula bantuan untuk kelompok usaha mikro dalam bentuk hibah alat produksi, dengan nilai Rp20-50 juta per kelompok. Dari target 33 kelompok, saat ini baru 3 kelompok yang terealisasi.
Santoso menambahkan, program bantuan ini bersumber dari APBD maupun CSR perusahaan. Penyaluran terbesar tercatat pada tahun 2021 sebagai upaya pemulihan pasca pandemi, dengan total 8.327 UMKM menerima bantuan sosial, serta 100 kelompok memperoleh hibah alat produksi selama 2021-2024.
Di samping modal, Pemkab Kediri juga memfasilitasi legalitas usaha, seperti NIB, PIRT, merek dagang, BPOM, dan sertifikasi halal, serta menyediakan rumah produksi di Pare untuk mendukung UMKM dalam pengurusan BPOM.
Jumlah UMKM terdaftar di Kabupaten Kediri hingga 2025 mencapai 25.833, dengan 8.939 di antaranya bergerak di sektor kuliner.
Pemkab juga menyediakan rumah kemasan gratis serta mendirikan Gerai Rumah Inkubasi (Garasi) UMKM sejak 2021. Di Garasi ini, pelaku UMKM dapat memperoleh pendampingan dan bantuan legalitas setiap hari Rabu, dengan jadwal bergilir di Papar, Pare, Grogol, dan Ngadiluwih.