Kediri – Lapas Kelas IIA Kediri menggulirkan langkah nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Melalui kegiatan pembinaan luar lapas di lokasi SAE Lakuli (Lapas Kulon Kali), pihak lapas menebar sebanyak 2.000 ekor bibit lele, yang dikelola langsung oleh narapidana peserta program asimilasi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program akselerasi ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Kementerian Hukum dan HAM, melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
“Kami sangat selektif dalam memilih warga binaan yang terlibat. Hanya narapidana dengan kasus pidana umum dan berkelakuan baik yang kami libatkan,” ujar Kalapas Kelas IIA Kediri, Solichin, saat ditemui usai kegiatan, Jumat (15/8).
Saat ini terdapat 7 orang narapidana yang mengikuti program tersebut. Mayoritas peserta sebelumnya telah menjalani masa pidana lebih dari separuh, serta memenuhi syarat administratif dan keamanan.
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas warga binaan, tetapi juga menjadi wadah pembekalan keterampilan menjelang masa bebas. Warga binaan dilatih secara langsung dalam berbagai bidang seperti, Budidaya ikan lele dan nila, Pertanian sayuran dan jamur, Peternakan kambing, Produksi makanan pembuatan tempe.
Solichin menegaskan bahwa keterlibatan dalam kegiatan di luar lapas menjadi bagian dari proses reintegrasi sosial. “Mereka belajar kembali hidup bermasyarakat. Ini penting agar setelah bebas nanti, mereka tidak kembali ke pola hidup lama,” ujarnya.
Pihak Lapas menegaskan bahwa narapidana dengan kasus narkotika dan kekerasan berat tidak dilibatkan dalam program ini. Hal tersebut sebagai bentuk kehati-hatian serta menjaga keamanan dan integritas program.
“Fokus kami adalah memberikan ruang perubahan bagi mereka yang benar-benar berkomitmen untuk memperbaiki diri,” tambah Kalapas.
Program ketahanan pangan ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam memperkuat produksi pangan lokal berbasis masyarakat. Dengan melibatkan narapidana, Lapas Kediri turut menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.
Bibit lele yang ditebar akan dipanen dan dijual, dengan hasil yang nantinya dimanfaatkan kembali untuk mendukung kegiatan pembinaan lainnya.