Kediri – Pencarian terhadap Mbah Tekad yang berumur sekitar 80 tahun, warga Desa Blimbing yang hilang terseret banjir pada Jumat (16/5/2025), masih terus dilakukan. Bencana banjir dan longsor di Kecamatan Mojo, yang berada di lereng Pegunungan Wilis, mengakibatkan kerusakan puluhan rumah dan memutus akses jalan.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, melalui akun media sosialnya Selasa (20/5), mengungkapkan harapan agar korban segera ditemukan. “Tak lupa kita umbulkan doa terbaik agar Mbah Tekad, bisa segera ditemukan,” tulisnya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Kediri, sebanyak 24 rumah rusak di Desa Petungroto, dua rumah rusak di Pamongan, akses jalan tertutup di Desa Ngetrep, dan dua rumah rusak di Blimbing akibat banjir.
Kepala BPBD Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno, mengatakan pencarian korban akan dilakukan selama tujuh hari sesuai SOP, hingga Jumat (23/5/2025). Penyisiran dilakukan dari Sungai Bruni hingga ke Bendungan Waru Turi di Sungai Brantas.
“Melihat durasi dan arus banjir bandang, kemungkinan korban sudah terbawa hingga Brantas. Semoga segera ditemukan,” ujarnya.
Mbah Tekad dilaporkan hanyut saat berada di dapur rumahnya yang berada dekat tikungan sungai. Luapan sungai akibat hujan deras menerjang dapur dan menyeret tubuh korban.
Mas Dhito juga mengimbau warga terdampak untuk mengungsi dan meminta masyarakat di kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. “Semoga diberikan kekuatan dan ketabahan,” pungkasnya.