Kediri – Kantor Imigrasi Kediri menggelar acara nonton bareng (nobar) pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia, yang berakhir dengan skor 1-5 untuk kemenangan Australia. Meski hasilnya mengecewakan, acara yang digelar di halaman Kantor Imigrasi Kediri, Jl. Jawa No.135, Bedrek Selatan, Grogol, Kabupaten Kediri, pada Kamis (20/3/2025) petang tetap berlangsung meriah.
Kepala Kantor Imigrasi Kediri, Antonius Frizky Saniscara Cahaya Putra, A.Md.Im., S.H., M.Si., mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk menghibur masyarakat serta memperkenalkan dirinya sebagai kepala kantor yang baru. Selain itu, acara ini juga menjadi momentum mengumumkan perubahan status Kantor Imigrasi Kediri dari Klas II Non TPI menjadi Klas II TPI.
“Saya ingin memperkenalkan diri sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kediri yang baru, sekaligus memberi tahu masyarakat tentang perubahan status kantor kami,” ujar Antonius yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor Imigrasi Muara Enim.
Di lapangan, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Australia. Lima gol lawan dicetak oleh Martin Boyle (18′ pen.), Nishan Velupillay (20′), Jackson Irvine (34′, 90′), dan Lewis Miller (61′). Sementara itu, satu-satunya gol Indonesia diciptakan oleh Ole Romeny pada menit ke-78.
Akibat kekalahan ini, Indonesia turun ke peringkat empat klasemen Grup C dengan enam poin dari tujuh laga. Dengan hanya satu kemenangan dan tiga hasil imbang, skuad Garuda kini dalam posisi sulit untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia masih memiliki satu kesempatan saat menghadapi Bahrain di Jakarta pada 25 Maret 2025. Laga ini akan menjadi ujian bagi pelatih Patrick Kluivert untuk meraih poin pertamanya sejak menjabat.
Usai nobar, masyarakat yang hadir juga diajak untuk menikmati buka puasa bersama yang telah disediakan Kantor Imigrasi Kediri. Berbagai menu seperti soto, angkringan, dan bakso disajikan untuk para peserta.
“Saya senang bisa buka bersama di sini. Biasanya hanya berbagi takjil, tapi kali ini ada nobar sekaligus buka bersama, jadi lebih seru,” ujar Agus, warga Bedrek Grogol.
Acara ini menjadi bukti bahwa sepak bola tidak hanya soal kemenangan, tetapi juga kebersamaan dan solidaritas, terutama di bulan Ramadan.