Surabaya – Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jawa Timur Thoriqul Haq menegaskan bahwa pihaknya mengecam tayangan-tayangan di stasiun televisi Trans7 yang dinilai merugikan citra santri dan pesantren.
Dalam unggahan video dimedia sosial resmi PB IKA PMII, Thoriqul menilai Trans7 secara berulang telah menayangkan program yang menampilkan narasi negatif terhadap tradisi santri. Ia mencontohkan program Khazanah serta Expose Uncensored yang baru-baru ini menuai kecaman publik.
“Mengamati beberapa hal, bahwa Trans7 telah berulang membuat narasi yang merugikan tradisi santri dan pesantren sejak beberapa program beberapa waktu yang lalu, di antaranya program Khazanah, dan kemarin di program Expose Uncensored. Bahwa Trans7 telah nyata dengan sengaja membentuk citra negatif dan menggiring kesesatan opini terhadap kehidupan santri dan pesantren yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Thoriqul menilai tayangan tersebut tidak mencerminkan produk jurnalistik yang edukatif dan justru menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat. Sebagai bentuk sikap resmi, IKA PMII Jawa Timur pun mengeluarkan maklumat.
“Trans7 secara institusi dengan nama pimpinan yang jelas harus menyampaikan permintaan maaf kepada santri dan pesantren se-Indonesia atas kesengajaan beberapa tayangan yang telah merugikan santri dan pesantren,” tegasnya.
Selain itu, IKA PMII Jawa Timur juga menuntut pihak Trans7 untuk memberikan sanksi tegas kepada pihak yang bertanggung jawab atas tayangan tersebut.
“Trans7 harus memecat orang-orang yang bertanggung jawab terhadap tayangan yang merugikan dan tidak berpihak kepada santri dan pesantren, serta diumumkan kepada publik,” ujarnya.
Thoriqul menambahkan, IKA PMII Jawa Timur akan terus mengawal langkah-langkah yang diambil oleh manajemen Trans7 dalam menyikapi persoalan ini.
“IKA PMII Jawa Timur akan terus memantau tindakan manajemen Trans7 dalam menangani permasalahan tayangan yang merugikan santri dan pesantren,” pungkasnya.