BLITAR – Pemerintah Kota Blitar menargetkan seluruh 21 kelurahan di wilayahnya memiliki Koperasi Merah Putih yang aktif sebagai bagian dari strategi membangun kemandirian ekonomi daerah. Program ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi kerakyatan dan memperkuat daya saing produk lokal Blitar di tingkat nasional.
Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya menjadikan Blitar sebagai kota perdagangan yang mampu mengonsolidasikan berbagai komoditas lokal untuk dipasarkan secara lebih luas.
“Kami ingin Blitar menjadi kota perdagangan yang mengonsolidasikan berbagai komoditas lokal untuk dipasarkan ke seluruh provinsi,” ujar Syauqul Muhibbin, Sabtu (25/10/2025).
Menurut pria yang akrab disapa Mas Ibin itu, koperasi harus dikelola secara profesional dan berorientasi pada kesejahteraan anggota. Ia menegaskan bahwa seluruh sisa hasil usaha koperasi harus kembali untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi harus jadi lembaga bisnis mandiri yang berorientasi pada kesejahteraan anggota. Sisa hasil usaha harus kembali ke masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Farida Farichah, menyambut baik langkah Pemerintah Kota Blitar tersebut. Ia menilai gerakan Koperasi Merah Putih sejalan dengan visi nasional dalam mengembalikan koperasi ke perannya sebagai pilar utama perekonomian bangsa.
“Gerakan ini adalah bagian dari mengembalikan koperasi sebagai soko guru ekonomi bangsa. Harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan muda dan perempuan,” ujar Farida.
Dengan terbentuknya Koperasi Merah Putih di setiap kelurahan, Pemerintah Kota Blitar berharap muncul ekosistem ekonomi lokal yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan—serta mampu menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis gotong royong di tingkat daerah.
















