Kediri – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan setelah ditemukannya ulat dalam buah salak yang disertakan dalam paket makanan di SMK Bhakti Mulya, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang siswa saat akan menyantap makanan yang dibagikan oleh petugas dapur SPPG, kamis (22/5/2025). Dalam menu tersebut, terdapat telur puyuh, tahu bumbu merah, dan buah salak. Namun, siswa tersebut menemukan adanya ulat yang menggeliat di buah salak.
“Saat itu menunya telur puyuh, tahu bumbu merah, dan buah salak. Nah, di buah salaknya itu ditemukan ada ulatnya,” ungkap Kepala SMK Bhakti Mulya, Imam Hanafi, kepada awak media.
Setelah penemuan tersebut, makanan yang sudah dibagikan tidak disentuh oleh para siswa dan langsung disisihkan. Imam menyebutkan, dari total 900 siswa penerima manfaat program MBG di sekolahnya, hanya sekitar 600 siswa yang hadir karena sebagian siswa kelas 12 sedang libur.
Pihak sekolah segera melakukan pelaporan ke penyedia makanan serta menyimpan makanan yang tercemar sebagai barang bukti. “Kami langsung hubungi pihak dapur penyedia makanan untuk menyampaikan laporan ini,” tambah Imam.
Menanggapi kejadian tersebut, Koordinator Penyedia Bahan Baku MBG wilayah Pare, Zulfa Ikfina, SE, menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa insiden terjadi karena kelalaian dalam proses pengecekan kualitas bahan.
“Itu memang kesalahan dari kami. Buah salak sudah kami pilah satu per satu, tapi kami tidak tahu isinya karena dari luar terlihat bagus. Kami minta maaf dan akan lebih hati-hati ke depan,” ujarnya, Jumat (23/5/2025).
Zulfa juga menjelaskan bahwa bahan makanan MBG diperoleh dari pelaku UMKM lokal di wilayah Pare sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Namun, ia menegaskan akan memberikan teguran kepada pemasok buah dan memperketat pengawasan.
“Kami akan lebih selektif dalam memeriksa bahan makanan yang masuk. Ini menjadi evaluasi penting bagi kami,” tegas Zulfa.
Sebelumnya, kejadian serupa juga dilaporkan terjadi di SDN Tulungrejo II, di mana buah-buahan dalam kondisi rusak turut didistribusikan kepada siswa.
Program MBG sendiri merupakan program nasional yang bertujuan meningkatkan gizi peserta didik melalui penyediaan makanan bergizi secara gratis di sekolah-sekolah.