Blitar – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terus menggenjot pelatihan kerja berbasis Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) guna meningkatkan kompetensi angkatan kerja dan menekan angka pengangguran.
Plt Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Nanang Adi, mengungkapkan bahwa program pelatihan yang digelar sepanjang 2024 telah menunjukkan dampak nyata. Berdasarkan evaluasi, sekitar 80 hingga 90 persen peserta berhasil terserap di dunia kerja, sementara sebagian lainnya sukses membuka usaha secara mandiri.
“Dari hasil evaluasi, sekitar 80 hingga 90 persen peserta sudah diterima bekerja, bahkan ada yang memulai usaha sendiri. Ini membuktikan pelatihan yang kami lakukan sangat tepat sasaran,” ujar Nanang, Kamis (23/6/2025).
Melihat hasil positif tersebut, Pemkab Blitar kembali mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 miliar dari DBHCHT pada tahun 2025 untuk mendanai pelatihan serupa. Program ini dirancang dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, jenis pelatihan yang disediakan antara lain barista, digital marketing, makeup artist (MUA), dan teknisi peralatan rumah tangga seperti mesin cuci serta alat elektronik.
Sementara itu, tahap kedua dijadwalkan berlangsung pada semester kedua tahun ini, dengan fokus pada pelatihan teknisi audio sound system, barbershop, serta pengolahan produk unggas.
Nanang menegaskan, pelatihan tidak berhenti pada pengajaran keterampilan saja. Disnaker memberikan pendampingan menyeluruh, termasuk mentoring dan bantuan lanjutan agar peserta bisa langsung terjun ke dunia kerja atau merintis usaha secara mandiri.
“Setiap peserta kami fasilitasi secara menyeluruh, termasuk pemberian sertifikat kompetensi nasional yang akan sangat membantu saat melamar kerja atau memulai usaha,” imbuhnya.
Disnaker Kabupaten Blitar optimistis, melalui program berkelanjutan ini, angka pengangguran dapat ditekan secara bertahap. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan daya saing tenaga kerja lokal dalam menghadapi tantangan dunia industri yang terus berkembang.