Kediri – Dalam upaya memperkuat stabilitas dan kemandirian ekonomi berbasis syariah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri resmi membuka Semarak Ekonomi Syariah Wilayah Mataraman (SYIAR) 2025, Kamis (14/8), di Alun-Alun Kanigoro, Kabupaten Blitar. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025.
SYIAR 2025 mengusung tema “Sinergi Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi”. Kegiatan ini menggambarkan sinergi konkret antara BI Kediri dan para pemangku kepentingan dalam memperluas ekosistem halal dan mempercepat inklusi digital di wilayah eks Karesidenan Kediri dan Madiun.
Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, menyampaikan bahwa penyelenggaraan SYIAR merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan untuk membangun fondasi ekonomi syariah yang kuat di daerah.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, kami mendorong digitalisasi UMKM, percepatan sertifikasi halal, dan penguatan SDM Halal sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Dalam kegiatan ini, dilakukan berbagai business matching dengan total nilai mencapai Rp21,76 miliar. Rinciannya meliputi pembiayaan syariah sebesar Rp13,68 miliar, business matching ekspor Rp4,087 miliar, dan perdagangan domestik sebesar Rp4 miliar.
Selain itu, sebanyak 61 UMKM turut ambil bagian dalam Bazar UMKM dan menampilkan produk-produk halal unggulan. Berbagai booth dari perbankan syariah, pesantren, serta lembaga pendukung ekonomi syariah juga hadir meramaikan kegiatan.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah, SYIAR 2025 juga menghadirkan rangkaian seminar, talkshow, dan pelatihan. Di antaranya: Seminar Digitalisasi Wakaf Produktif, Talkshow Halal Lifestyle, serta Training of Trainer untuk dai, daiyah, dan penyuluh agama.
Kajian bersama Ustaz Hilman Fauzi menjadi salah satu acara yang paling diminati oleh peserta, terutama kalangan muda dan santri.
QRIS Wisata dan Festival Layang-Layang
Dalam mendukung digitalisasi pariwisata, BI Kediri juga meluncurkan QRIS Wisata Pantai Serang sebagai destinasi wisata ramah muslim. Fitur pembayaran ini diharapkan dapat memudahkan transaksi dan memberdayakan pelaku ekonomi lokal dengan sistem pembayaran digital yang CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal).
Rangkaian SYIAR juga bertepatan dengan Pekan QRIS Nasional dan dimeriahkan oleh QRISNIVAL yang menampilkan hiburan, kompetisi, SYIAR QRIS Run, hingga Festival Layang-Layang Pantai Serang sebagai puncak acara pada 17 Agustus 2025.
Bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Bulog, diselenggarakan juga Operasi Pasar Murah (OPM) untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, telur ayam, cabai, dan bawang merah dengan harga terjangkau.
Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, M.M., dalam sambutannya menegaskan bahwa ekonomi syariah merupakan pilar penting dalam menghadapi tantangan global.
“Program SYIAR dan FESyar menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam membangun kemandirian ekonomi umat dan memperkuat literasi syariah di masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan SYIAR 2025 diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antarpihak dalam membangun ekosistem halal dan menciptakan sistem keuangan digital yang inklusif di wilayah Mataraman.