Madiun – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas keterlambatan sejumlah perjalanan kereta api yang terjadi sejak Jumat (1/8) akibat gangguan operasional di Stasiun Pegadenbaru. Insiden ini melibatkan KA 1 Argo Bromo Anggrek dan menyebabkan kedua jalur rel tidak dapat dilalui.
KAI memastikan seluruh penumpang dari KA yang terdampak telah berhasil dievakuasi dengan selamat dan telah melanjutkan perjalanan menuju tujuan masing-masing.
Untuk meminimalkan dampak gangguan tersebut, KAI menerapkan pola operasi memutar bagi sejumlah perjalanan kereta api yang seharusnya melintasi jalur Cirebon–Cikampek. Jalur alternatif yang digunakan yakni melalui Cirebon atau Tegal menuju Purwokerto, Kroya, Banjar, Bandung, dan Cikampek.
“Langkah ini kami ambil agar pelayanan tetap berjalan, meskipun ada konsekuensi keterlambatan,” ujar VP Public Relations KAI dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/8).
Gangguan operasional tersebut turut berdampak pada perjalanan KA di wilayah PT KAI Daerah Operasi 7 (Daop 7) Madiun. Berikut beberapa layanan yang terdampak:
KA 161 Bangunkarta relasi Jombang–Pasar Senen tetap diberangkatkan pukul 06.55 WIB sesuai jadwal.
KA 143 Madiun Jaya relasi Madiun–Pasar Senen dibatalkan pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
KA 151 Brantas relasi Blitar–Pasar Senen masih menunggu kedatangan rangkaian dari wilayah Daop 2.
KA 273 Kahuripan relasi Blitar–Kiaracondong mengalami keterlambatan 90 menit.
KA 149 Singasari relasi Blitar–Pasar Senen juga dibatalkan pada hari yang sama.
KAI menyatakan komitmennya untuk mempercepat proses pemulihan layanan serta memberikan kompensasi kepada pelanggan terdampak sesuai dengan ketentuan service recovery yang berlaku. Pelanggan juga dapat mengajukan pengembalian dana (refund) di stasiun atau melalui aplikasi resmi KAI.
“Kami menempatkan keselamatan dan kenyamanan pelanggan sebagai prioritas utama. KAI akan terus melakukan evaluasi dan peningkatan keandalan operasional agar kejadian serupa tidak terulang,” tambah pihak KAI.