Gresik – Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap Ahmada Ainun Haq (9), warga Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, yang dilaporkan tenggelam di aliran Bengawan Solo sejak Sabtu (31/5/2025) lalu.
Memasuki hari keempat pencarian, Kamis (5/6/2025), lima tim rescue atau Search and Rescue Unit (SRU) dikerahkan menyusuri aliran sungai dalam upaya menemukan korban. Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H., S.IP., menjelaskan bahwa penyisiran dilakukan secara intensif dari berbagai titik strategis di sepanjang aliran sungai.
“SRU pertama dan kedua menyisir menggunakan perahu karet di sisi kanan dan kiri sungai sejauh 2,06 kilometer hingga Bendungan Gerak Sembayat. SRU ketiga melanjutkan dari bendungan menuju Jembatan Sembayat sejauh 11,8 kilometer, dan SRU keempat ke daerah Randuboto sejauh 8,5 kilometer,” jelas Nanang.
Sementara itu, SRU kelima bertugas menyisir dari Randuboto ke arah muara Bengawan Solo, dengan jarak tempuh sekitar 19,5 kilometer.
Dalam proses pencarian, tim SAR melakukan manuver perahu di beberapa titik yang dicurigai menjadi lokasi keberadaan korban. Manuver ini bertujuan menciptakan gelombang yang dapat mengangkat benda-benda dari dasar sungai, termasuk jika korban terjebak di bawah permukaan air.
Selain upaya di jalur air, dua SRU darat juga dikerahkan untuk melakukan pemantauan di sekitar lokasi kejadian dan area Bendungan Gerak Sembayat. Tak hanya itu, tim SAR juga menyebarluaskan informasi tenggelamnya Ahmada kepada warga sekitar guna meningkatkan kewaspadaan dan kemungkinan laporan jika ada yang melihat tanda-tanda keberadaan korban.
Proses pencarian ini melibatkan puluhan personel dari berbagai unsur, termasuk Kantor SAR Kelas A Surabaya, BPBD Gresik, BPBD Provinsi Jawa Timur, SAR MTA, SAR Pangkah, Satpolairud Gresik, Polsek dan Koramil Dukun, Jasa Tirta, MDMC Gresik, SAR Surabaya, RAPI, relawan WLP, SEMAR, Siaga Kota, CBP Bungah, serta warga dan potensi SAR lainnya.
Diketahui, Ahmada dilaporkan hilang sejak Sabtu pagi setelah meninggalkan rumah sekitar pukul 06.00 WIB. Hingga sore hari, ia tidak kunjung pulang, sehingga pihak keluarga bersama warga mulai melakukan pencarian. Pada Minggu (1/6/2025), ditemukan jejak kaki dan sepasang sandal yang diduga milik korban di tepi sungai, menguatkan dugaan bahwa ia terpeleset dan jatuh ke Bengawan Solo.
Pencarian akan terus dilanjutkan hingga korban ditemukan. Tim SAR mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.