Blitar – Sebanyak 18 warga Dusun Sembon, Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan usai menghadiri acara yasinan yang digelar pada Kamis malam (8/5/2025). Insiden ini terungkap pada Sabtu malam (10/5) sekitar pukul 20.00 WIB dan dilaporkan secara resmi kepada pihak berwajib keesokan harinya, Minggu (11/5).
Acara yasinan tersebut berlangsung di kediaman seorang warga berinisial SJ (63), yang menyajikan berbagai hidangan seperti pisang goreng, roti, teh, serta bakso yang dipesan dari seorang pedagang keliling berinisial ASM (32).
Gejala pertama dilaporkan muncul pada Jumat siang (9/5), ketika seorang anak bernama Ilham (11) mengalami sakit perut dan muntah sepulang sekolah. Ia sempat diperiksa oleh bidan desa sebelum akhirnya dirujuk ke RSI Aminah Blitar.
Seiring waktu jumlah korban bertambah hingga mencapai 18 orang, dengan keluhan serupa seperti mual, muntah, pusing, dan lemas. Para korban kemudian mendapat perawatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan, antara lain:
Klinik Tirta Husada Wonotirto (2 orang dirawat inap)
RSI Aminah Blitar (1 orang dirawat inap)
Puskesmas Wonotirto (9 orang rawat jalan, 4 orang dirawat inap)
Praktek Mandiri Basuki (1 orang rawat jalan)
Praktek Mandiri Bidan Rita (1 orang rawat jalan)
“Para korban dalam kondisi lemas, namun beberapa di antaranya sudah mulai menunjukkan pemulihan,” ujar Kasubsi PIDM SIHUMAS Polres Blitar, IPDA Putut Sisbwahyudi.
Penanganan awal di lokasi melibatkan Kapolsek Wonotirto, Kanit Reskrim, tim medis dari Puskesmas Wonotirto, serta unit Satreskrim dan Inafis Polres Blitar.
Untuk kepentingan penyelidikan, sejumlah barang bukti diamankan, termasuk sisa makanan berupa bakso, mie, kecap, saus, sambal, serta sampel muntahan korban. Seluruhnya telah dikirim ke laboratorium kesehatan daerah Blitar untuk dilakukan uji laboratorium.
Hingga saat ini, kasus dugaan keracunan makanan tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Blitar guna memastikan penyebab pasti insiden.