Kediri – Tradisi Barikan dalam menyambut 1 Muharram 1447 H di RT 01/RW 01 Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, tampil berbeda tahun ini. Warga secara kolektif menghadirkan makanan tradisional Lengkong sebagai berkat yang dibagikan kepada seluruh peserta, dibungkus tanpa plastik dalam semangat zero waste.
Inovasi ini menjadi bagian dari persiapan RT 01 yang terpilih mewakili Kelurahan Mojoroto dalam Lomba Zero Waste tingkat Kota Kediri 2025.
Ketua RT 01, Naim, mengatakan bahwa awalnya tidak satu pun warga mengetahui bentuk atau rasa makanan Lengkong yang berbahan dasar pati aren tersebut.
“Nggak ada yang tahu Lengkong itu apa. Tapi justru dari rasa penasaran itu muncul semangat untuk bikin bareng-bareng,” ujarnya, Jumat (27/6/2025).
Persiapan dimulai sejak Mei lalu. Proses pembuatannya yang cukup rumit dilakukan secara gotong royong oleh warga lintas usia. Hasilnya, sekitar 150 wadah Lengkong berhasil disiapkan, semuanya menggunakan bahan pembungkus alami seperti daun pisang dan kertas daur ulang.
Tradisi Barikan sendiri merupakan prosesi rutin yang digelar warga dalam menyambut tahun baru Hijriah. Warga berkumpul untuk berdoa bersama dan membagikan berkat yang disantap secara kolektif sebagai simbol kebersamaan.
Tahun ini, tradisi tersebut diintegrasikan dengan edukasi lingkungan melalui konsep zero waste.
Lurah Mojoroto, Ahmad Koharudin, mengapresiasi inisiatif warga dan menyebut kegiatan ini sebagai contoh baik penerapan gaya hidup ramah lingkungan berbasis komunitas.
“Lengkong ini luar biasa. Banyak yang belum tahu, tapi warga bisa mewujudkannya bersama-sama. Ini bukan hanya soal makanan, tapi soal kesadaran untuk menjaga bumi,” ujarnya dalam sambutan.
Selain pembagian berkat, rangkaian kegiatan juga mencakup aksi gugur gunung membersihkan lingkungan, mulai dari makam, jalan kampung, hingga fasilitas umum.
Tokoh masyarakat setempat, Sholeh, dalam tausiyahnya menekankan bahwa Barikan bukan sekadar tradisi, melainkan juga sarana memperkuat relasi sosial.
“Kita diajarkan untuk tidak makan sendirian. Semakin banyak tangan yang berbagi, semakin berkah makanan itu,” katanya.
Dengan mengangkat tema Lelaku Sae, kegiatan ini menjadi refleksi atas cara hidup yang pelan, sadar, dan penuh makna. Warga berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi RT lain di Kota Kediri untuk memadukan pelestarian tradisi dengan kepedulian lingkungan.