Sabtu, Juni 28, 2025
kabarutama.co
No Result
View All Result
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI
No Result
View All Result
kabarUtama.co
Home Peristiwa

Warga Desa Satak bergejolak Minta Hak Garap Lahan

redaksi by redaksi
23/10/2024
in Peristiwa, UTAMA
0

Kediri – Warga Desa Satak Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri bergejolak. Mereka meminta haknya untuk menggarap lahan perhutani yang diajukan oleh LMDH setempat.

Nurul Budianto selaku juru bicara warga menceritakan, awalnya dirinya bersama warga mengumpulkan data ke perhutani yang akan digarap oleh masyarakat. Namun, berjalan beberapa tahun yang awalnya semua warga mendapatkan bagian, kini tidak mendapatkan lahan garapan.

Baca Juga :

Polisi Perketat Pengaman Satu Suro dan Suran Agung di Blitar

Mbak Wali dan Gus Qowim Jalan Kaki, Meriahkan Kirab Mapag Wiyosan Enggal Muharram 1447 H

Selain itu, diduga ketua LMDH setempat menyewakan ke beberapa petani diluar desa satak tanpa persetujuan warga secara sepihak. Dan ketua LMDH juga mengintimidasi warga kalau tidak menuruti kemauannya tidak akan diberi lahan.

\”Kini warga bergejolak menuntut lahan yang kosong, tanah juga sudah dikapling kapling. Warga juga sudah membayar bervariatif antara 200 ribu hingga 500 ribu untuk pendaftaran menggarap lahan, \”ucap Nurul Budianto, Rabu (23/10/2024).

Setelah berjalannya waktu, kenyataan lahan yang dijanjikan sudah disewakan ke pihak lain. Selain itu, warga juga mengetahui bahwa LMDH tersebut diduga juga belum memiliki ijin.

\”Dari pihak perhutani beberapa waktu lalu, juga mengatakan bahwa lahan tersebut buat masyarakat. Namun kenyataannya warga tidak pernah menggarap lahan, \”katanya.

Lebih lanjut, masih jelas Budianto, jadi prosentase dari lahan yang digarap sesuai aturan mendapatkan kompensasi 20 persennya lahan garapan di perhutani.

\”Masyarakat meminta lahan dibagikan ke warga dulu, baru kemudian warga ditanya mau kerjasama dengan pihak lain atau tidak terserah mereka. Jangan seenaknya tanpa ada persetujuan dari warga. Hutan Pangkuan Desa (HPD) sekitar 350, 2 hektar di wilayah perhutani Desa Satak, dengan anggota sekitar 1300 orang, \”tuturnya.

Dirinya menambahkan, permintaan warga hutan pangkuan desa (HPD) digarap warga seluas 350,2 hektar bisa dibagi secara adil dan merata.

\”Sesuai aturan baru maksimal mendapatkan maksimal 2 hektar. Selain itu, beberapa masyarakat juga pernah dirangkul dan dijanjikan oleh ketua seluas 50 hektar agar tidak mempersoalkan lahan yang sudah di garap oleh pihak ketiga, \”tambah Nurul Budianto.

\”Sekitar 6 bulan warga yang sudah membayar hendak menggarap lahan namun dihentikan dengan alasan lahan mau di kerjakan pihak ketiga dan juga dipasang banner dengan tulisan lahan ditutup, \”tambah Nurul.

Salah satu warga Ponidi, perwakilan Dusun Yani Dua, Desa Satak Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, juga mengaku hanya pernah diberi garapan lahan satu kali, yang mana dirinya sudah membayar uang beberapa kali ke LMDH.

\”320 ribu untuk koperasi dan 200 ribu untuk daftar ulang anggota LMDH agar bisa menggarap lahan yang dijanjikan, \”katanya.

Ponidi juga mengaku, bahwa dirinya sudah puluhan tahun tinggal di Desa Satak, karena menentang hanya mendapatkan satu kali garapan lahan, itupun harus mengeluarkan uang untuk membayar sebesar 250 ribu.

\”Intinya warga mohon garapan lahan lagi yang ada di yani satu, karena beberapa waktu lalu melakukan daftar ulang di tahun 2023 bulan juni. Namun dari mitra tani diberhentikan belum ada satu tahun. Warga disini hidupnya menggantungkan lahan perhutani dengan tumpang sari, \”ucapnya.

Warga Satak juga mengancam, akan melakukan aksi damai ke Kecamatan setempat untuk mencari keadilan.

Sementara, ketua LMDH setempat, Eko Cahyono, belum bisa dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut, karena tidak berada dirumahnya. Saat mendatangi rumahnya, hanya bertemu dengan istrinya yang mengatakan bahwa pak eko tidak ada dirumah, mungkin bisa datang lagi besuk.

Related Posts

Uncategorized

Polisi Perketat Pengaman Satu Suro dan Suran Agung di Blitar

27/06/2025
Peristiwa

Mbak Wali dan Gus Qowim Jalan Kaki, Meriahkan Kirab Mapag Wiyosan Enggal Muharram 1447 H

26/06/2025
Politik

Bupati Warsubi Teken RPJMD 2025–2030 : Ekonomi Rakyat Jadi Poros Utama

26/06/2025
Peristiwa

Israel Mulai Kehabisan Amunisi Usai 12 Hari Gempur Iran

25/06/2025
Peristiwa

Gudang Garam Bagikan Dividen Rp962 Miliar, Susilo Wonowidjojo Kembali Pimpin Direksi

25/06/2025
Peristiwa

Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Polres Kediri Kota Gelar Lomba Menembak 3 Pilar

25/06/2025
Next Post

Gelontorkan Anggaran 2,5 M, Pemkab Blitar Kurangi Angka Pengangguran

POPULAR NEWS

Sungai Brantas Dipladu, Seorang Pria di Blitar Meninggal Dunia saat Mencari Ikan

27/04/2025

Ketahuan Curi Motor di Ponggok Blitar, Warga Garum Dihajar Massa Sampai Babak Belur

23/04/2025

COD Arak, Dua Pria di Tulungagung ditangkap Polisi

09/01/2025

Pemuda Banda1942 Tambal Jalan Rusak di Blitar, Libatkan Puluhan Santri

01/06/2025

Balon Udara Jatuh di Atap MAN Kota Blitar, Petugas Temukan Mercon yang Belum Meledak

09/06/2025

EDITOR'S PICK

Sempat Viral, Komplotan Copet Swalayan di Kediri Berhasil Dibekuk Polisi

13/06/2025

Pemkab Blitar Fokus Pembangunan Berkelanjutan dan Penanganan Stunting

26/03/2024

Peringati Harkitnas, KAI Daop 7 Madiun Libatkan Railfans Sosialisasikan Keselamatan di Perlintasan Sebidang

20/05/2025

Lima Fraksi DPRD Kabupaten Blitar Sampaikan Pandangan Umum Raperda tentang APBD Tahun Anggaran 2025

14/11/2024
kabarutama.co

© 2024 KABARUTAMA.CO

HUBUNGI KAMI

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

IKUTI KAMI

No Result
View All Result
  • HOME
  • UTAMA
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • BUDAYA
  • KESEHATAN
  • GAYA HIDUP
  • ARSIP
  • REDAKSI

© 2024 KABARUTAMA.CO