Surabaya – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi enam jenazah santri korban robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan bahwa proses identifikasi masih terus berlangsung secara intensif oleh tim DVI.
“Penanganan jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo akan terus kami lakukan,” tegas Kombes Abast dalam konferensi pers di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, Rabu (8/10/2025) malam.
Sementara itu, Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol Dr. dr. M. Kusnan Marzuki, selaku Komandan DVI, menjelaskan bahwa hingga Rabu malam, timnya telah mengonfirmasi identitas enam korban tambahan berdasarkan kecocokan data antemortem dan postmortem.
“Tim DVI Polda Jatim telah melaksanakan identifikasi terhadap enam jenazah dan seluruhnya telah cocok dengan data antemortem keluarga,” terang Kombes Kusnan.
Berikut identitas enam korban yang telah berhasil diidentifikasi:
1. Abdus Somad (17), Dusun Kamorang, Banjar Kedungdung, Sampang, Jawa Timur. Teridentifikasi melalui medis dan properti pribadi, antemortem nomor 032.
2. Imam Junaidi (16), Kampung Nangger Alas Kokon, Modung, Bangkalan, Jawa Timur.
Teridentifikasi melalui medis dan properti pribadi, antemortem nomor 027.
3. Muhammad Fajri Ali (14), Kalimas Baru I Gang I/25, Tanjung Perak, Surabaya. Teridentifikasi melalui medis dan barang kepemilikan, antemortem nomor 001.
4. Muhammad Nasihudin (15), Dusun Rinding Panjang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan medis, antemortem nomor 020.
5. Ahmad Sufaifi (15), Kampung Galba, Panjalinan, Blega, Bangkalan, Jawa Timur. Teridentifikasi melalui DNA dan medis, antemortem nomor 054.
6. Muhammad Haikal Ridwan (14), Dusun Barat Leke, Sendang Daja, Labang, Bangkalan, Jawa Timur.
Teridentifikasi melalui DNA dan medis, antemortem nomor 046.
Dengan tambahan ini, hingga hari Rabu (8/10/2025), tim DVI Polda Jatim telah mengidentifikasi 40 korban dari total 67 kantong jenazah yang diterima di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya.
Kombes Kusnan menegaskan, proses identifikasi masih terus berlanjut, dengan tim melakukan pendalaman dari sisi antemortem maupun postmortem, serta koordinasi intens dengan pihak keluarga.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan keluarga korban untuk mempercepat proses penyerahan jenazah,” pungkasnya.