Blitar – Ratusan orang yang terlibat dalam penyerangan Mapolres Blitar Kota dan pembakaran Kantor DPRD di Blitar serta Kediri, pada Sabtu (30/8/2205) malam, berhasil diamankan polisi.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, menegaskan aksi tersebut sangat anarkis dan tidak bisa ditoleransi. Menurutnya, aksi itu bukanlah demonstrasi melainkan penyerangan terencana.
“Kejadian penyerangan Mapolres Blitar Kota tadi malam sangat anarkis, dan tidak bisa ditolerir. Ke depan kami mengajak seluruh masyarakat Kota Blitar agar tidak terprovokasi oknum-oknum yang memanfaatkan anak-anak di bawah umur dan remaja sebagai alat,” ujarnya.
Dari total 143 orang pelaku yang diamankan, sebagian besar adalah orang dewasa, meski terdapat pula anak-anak dan remaja. Hingga kini, seluruhnya masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di kepolisian.
AKBP Titus menegaskan bahwa aksi massa tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai penyampaian pendapat di muka umum.
“Penyampaian pendapat itu ada aturan dan waktunya, paling lambat jam 18.00 WIB. Sedangkan yang terjadi kemarin, massa datang langsung melakukan penyerangan ke Polres Blitar Kota,” tegasnya.
Ia menambahkan, aksi anarkis itu jelas dipicu oleh provokasi. Selain merusak fasilitas umum, massa juga membuat masyarakat ketakutan karena ada yang mengendarai motor dalam kondisi mabuk.
“Sehingga jelas ini bukan demonstrasi, tapi penyerangan. Mari kita jaga Kota Blitar ini. Kota Proklamator, kota penuh perjuangan,” pungkasnya.