Kediri – Polres Kediri Kota bersama Forkopimda dan Pondok Pesantren Wali Barokah melaksanakan kegiatan penanaman jagung serentak Kuartal III sebagai bagian dari program nasional ketahanan pangan. Kegiatan ini dilakukan secara virtual bersama santri se-Jawa Timur, terpusat di Ponpes Tebu Ireng, Jombang, dan diikuti secara simbolis di lahan pertanian milik Ponpes Wali Barokah, Kelurahan Semampir, Kota Kediri, Rabu (6/8).
Penanaman secara nasional ini dibuka oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, dengan kehadiran Forkopimda Kediri dan pimpinan Ponpes Wali Barokah, Sunarto.
Wakapolres Kediri Kota, Kompol Yanuar Rizal Ardhianto, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan pondok pesantren dalam mendukung program ketahanan pangan. Menurutnya, kegiatan ini adalah bentuk sinergi konkret antara Polri, pemerintah daerah, dan pondok pesantren.
“Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas lahan dan mewujudkan swasembada pangan 2025. Ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam misi membangun kemandirian pangan, energi, air, dan ekonomi,” ujar Kompol Rizal.
Sebelumnya, pada 4 Juli 2025, Kapolri dan Dirut Bulog mengungkapkan bahwa dari target nasional 1 juta ton jagung, baru terealisasi 60.723 ton. Di Jawa Timur sendiri, dari target 307.000 ton baru tercapai 1.872 ton, sehingga masih ada kekurangan signifikan.
Karena itu, lanjut Kompol Rizal, Polri mendorong peningkatan produksi jagung melalui kolaborasi dengan pondok pesantren, yang menyediakan lahan, melakukan pembibitan, perawatan, hingga penyerapan hasil panen.
Sunan Ar Rasyid, Sekretaris Yayasan Wali Barokah, menegaskan dukungan penuh pondok pesantren terhadap program ini.
“Keterlibatan pondok pesantren adalah bentuk ikhtiar besar kami dalam menjaga ketahanan pangan dan memberdayakan lingkungan sekitar. Ponpes kini bukan hanya tempat menuntut ilmu, tapi juga pusat pengembangan ekonomi umat,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan pangan masa depan. Dengan semangat gotong royong, diharapkan penanaman jagung ini berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.