Kediri – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito menanggapi fenomena pengibaran bendera bertema One Piece yang tengah ramai di media sosial. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak melarang hal tersebut, selama tidak melanggar aturan penghormatan terhadap bendera negara.
“Selama bendera (One Piece) itu tidak lebih tinggi dari Bendera Merah Putih, tidak masalah,” ujar Mas Dhito kepada awak media pada Kamis (7/8/2025).
Pernyataan ini disampaikan menyusul maraknya unggahan warganet yang memperlihatkan pengibaran bendera berwarna hitam dengan logo tengkorak dan topi jerami—simbol bajak laut dalam serial anime Jepang populer, One Piece.
Mas Dhito menjelaskan bahwa bendera bertema anime seperti One Piece merupakan bagian dari bentuk ekspresi dan kreativitas masyarakat, khususnya generasi muda. Karena itu, menurutnya, tidak perlu dipermasalahkan selama tidak digunakan untuk tindakan negatif.
“One Piece itu bentuk kreativitas. Sama seperti kartun atau anime lainnya, itu bisa jadi media ekspresi. Tapi tentu harus dalam koridor yang tepat,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa yang menjadi perhatian utama adalah posisi bendera. Tidak boleh ada bendera apapun yang dikibarkan lebih tinggi dari bendera Merah Putih, yang merupakan simbol kedaulatan negara.
Lebih lanjut, Bupati yang menjabat sejak 2021 itu memastikan tidak ada upaya sweeping atau razia terhadap masyarakat yang mengibarkan bendera One Piece di wilayah Kabupaten Kediri.
“Tidak ada (swiping),” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, pengibaran bendera One Piece sempat memicu perdebatan di media sosial. Sebagian warganet menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, sementara lainnya menganggapnya sebagai bentuk hiburan dan ekspresi penggemar anime.
Mas Dhito menutup pernyataannya dengan mengajak masyarakat untuk tetap menghormati simbol negara sekaligus memberi ruang bagi kreativitas yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.