Kediri — Pemerintah Kota Kediri memperingati Hari Jadi ke-1146 dengan prosesi adat masuk Sima dan berbagai kegiatan budaya serta sosial dihalaman Balai Pemeritah Kota Kediri, Minggu (27/7). Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai strategi pembangunan menuju kota yang maju dan mapan.
Dalam sambutannya, Walikota Kediri Vinanda Prameswati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merefleksikan sejarah panjang Kediri sekaligus memperkuat kerja sama dalam membangun kota. Ia menyinggung sejarah penetapan Dusun Kuwak sebagai tanah Sima pada 27 Juli 879 Masehi sebagai tonggak berdirinya Kediri.
“Kita diingatkan bahwa pembangunan harus tetap berpijak pada sejarah dan kearifan lokal. Semangat inilah yang kita bawa dalam tema tahun ini: Kolaborasi Menuju Kota Kediri Mapan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Kediri mengusung pendekatan Pentahelix, yakni sinergi antara lima elemen utama: pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media. Vinanda menyebut kolaborasi tersebut tidak hanya penting, tetapi menjadi strategi utama dalam mewujudkan Kota Kediri yang produktif, aman, agamis, dan “ngangenin”.
“Kolaborasi harus melibatkan semua pihak. Kita perlu merumuskan solusi, merancang inovasi, dan mengeksekusi kebijakan secara inklusif dan partisipatif,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Pemkot juga memberikan penghargaan kepada para atlet Kediri yang berhasil mengharumkan nama daerah dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Kota Kediri berhasil masuk empat besar perolehan medali.
“Ini adalah kado terindah bagi ulang tahun Kota Kediri ke-1146. Terima kasih kepada para atlet atas dedikasinya,” tambah Vinanda.
Rangkaian perayaan semakin semarak dengan kegiatan flashmob, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, hingga festival jajanan pasar. Ribuan warga ikut ambil bagian dalam suasana meriah dan penuh kebersamaan.
Salah satu warga, Minerva Fausta, mengungkapkan rasa bangganya bisa mengikuti upacara manusuk Sima dan menikmati aneka jajanan tradisional. “Acaranya meriah sekali. Harapan saya, semoga Kota Kediri semakin baik, lebih menarik, dan makin dicintai warganya,” ujarnya.
Hari Jadi Kota Kediri diperingati setiap 27 Juli, merujuk pada Prasasti Harinjing yang menyebut penetapan Dusun Kuwak sebagai tanah Sima pada tahun 879 Masehi. Peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah penting yang menandai eksistensi Kediri sebagai kota dengan nilai sejarah dan budaya tinggi.