Madiun — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 (Daop 7) Madiun terus memperkuat komitmennya terhadap tanggung jawab sosial perusahaan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sepanjang tahun 2024, KAI Daop 7 telah menyalurkan dana TJSL sebesar Rp666.396.000, dan kembali mengalokasikan Rp175.000.000 untuk Semester I tahun 2025.
Manajer Humas KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menyampaikan bahwa seluruh program TJSL dijalankan dengan prinsip keberlanjutan dan berorientasi pada dampak jangka panjang bagi masyarakat.
“Dana TJSL ini kami salurkan untuk mendukung berbagai sektor, seperti lingkungan, kebutuhan dasar masyarakat, pendidikan, hingga pengembangan sarana dan prasarana umum,” ujar Zainul, Rabu (18/6/2025).
Pada awal 2025, KAI Daop 7 turut memperingati Hari Sejuta Pohon melalui program Green Station, yang melibatkan penanaman pohon di 34 stasiun, 4 resor jalan rel dan depo mekanik, serta satu titik di Bagian Urusan Sarana Blitar. Program ini menyerap anggaran sebesar Rp50.000.000 dan menjadi bagian dari pilar lingkungan dalam TJSL.
Selain sektor lingkungan, KAI Daop 7 juga menyalurkan bantuan sosial kepada dua panti asuhan anak berkebutuhan khusus, yakni, Panti Asuhan Anak Luar Biasa “Asih”, Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu Rp31.783.000 dan Panti Asuhan Anak Luar Biasa Bananul Amanah Rp46.617.000.
Masih di sektor sosial, KAI Daop 7 memberikan bingkisan kepada petugas penjaga pintu perlintasan (PJL) yang dikelola baik oleh KAI maupun Dinas Perhubungan, dengan total bantuan sebesar Rp46.600.000.
Zainul menegaskan, seluruh program TJSL KAI mengacu pada prioritas pembangunan berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri BUMN, dengan pendekatan empat pilar: Sosial, Ekonomi, Lingkungan, dan Tata Kelola.
“Kami berharap program TJSL ini tidak hanya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan creating shared value, yaitu keterkaitan positif antara kesejahteraan sosial dan keberlanjutan bisnis,” pungkas Zainul.