Kediri – Mendekati Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah, angka kecelakaan lalu-lintas di Kediri mengalami penurunan. Selama dua pekan kami menggelar Operasi Keselamatan Semeru (OKS) 2025, terpantau angka kecelakaan turun. Di sisi lain, tingkat kesadaran pengendara semakin bertambah.
“Operasi Keselamatan Semeru (OKS) ini dimulai pada tanggal 10–23 Februari 2025. Sementara, per tanggal 23 Februari ini, angka laka ada 21 kejadian, “kata Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto S.H., S.I.K, melalui Kasat Lantas Polres Kediri AKP I Made Jata Wiranegara, Jumat (28/2/2025).
Dari angka tersebut, total korban ada 31 korban. Bahkan kondisi korban ini, rata rata semuanya luka ringan.
Di sisi lain, pada pelaksanaan penindakan terutama kendaraan yang potensi laka kurang lebih ada sebanyak 400 pelanggar. Jumlah tersebut tercatat dengan menggunakan ETLE (e-tilang) dan manual. Selain itu juga kurang lebih ada 1.000 teguran pelanggar.
“Memang untuk kegiatan Operasi Keselamatan ini yang lebih mengedepankan, upaya preemtif,” kata AKP Jata.
Bahkan, imbuhnya, pada kegiatan Operasi Keselamatan Semeru ini masyarakat pengguna jalan banyak ditemukan sadar dan tertib berlalu-lintas. Tapi, untuk para pengguna jalan baik usia dewasa dan remaja yang tidak tertib berlalu-lintas, juga terlihat masih ditemukan.
“Pelanggaran yang sering kita temukan, yakni penggunaan helm dalam berkendara,” katanya.
Ke depan, lanjutnya, Satlantas Polres Kediri akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu-lintas. Misalnya, menggelar edukasi penyuluhan ke masyarakat dan di sekolah.
Diketahui, 10 sasaran utama yang menjadi prioritas pasa OKS 2025 antara lain, penggunaan knalpot yang tidak sesuai dengan standar, pengendara roda 4 yang tidak memakai sabuk pengaman, pengendara sepeda motor tidak memakai helm (SNI).
Lalu, pengemudi mengoperasikan HP saat berkendara, pengendara di bawah pengaruh alkohol, berboncengan lebih dari satu orang, serta pengendara di bawah umur, melebihi batas kecepatan, melawan arus lalu lintas, dan melakukan balap liar.