JOMBANG – Sebuah gedung Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Jombang Jawa Timur, mengalami kerusakan parah dan berpotensi membahayakan siswa. Ironisnya, sekolah yang rusak itu berada di jantung kota Jombang.
Sekolah yang mengalami rusak parah ini yakni SDN Jabon 2, Desa Jabon, Kecamatan Kota Jombang. Dua dari enam ruang kelas yang dimiliki sekolah ini, nyaris ambruk dan tak bisa dipakai untuk kegiatan pembelajaran.
Plafon di dua ruang kelas baik kelas 1 dan 2, separuhnya dalam keadaan ambrol. Pilar kayu yang dipakai, juga mulai keropos dan beberapa sudah menggantung hingga harus disangga kayu.
“Ada enam, empat lokal difungsikan meski sebagian lantai tanah. Dua sudah direhab akhir tahun lalu, tapi yang dua yang rusak parah g difungsikan itu belum,” ujar Kepala Sekolah SDN 2 Jabon , Wiji Utami, Kamis (3/7/2025).
Tak hanya dua ruang kelas yang mengalami kerusakan, gedung perpustakaan yang berada di halaman belakang juga dalam keadaan runtuh. Ruangan yang seharusnya dijadikan siswa membaca buku itu, kini hanya di huni semak semak belukar.
“Kondisinya terlalu parah. Saya tidak berani menempati, takutnya berisiko terhadap anak-anak,” ujar Wiji.
Wiji mengaku, rusaknya infrastruktur sekolah membuat proses belajar mengajar menjadi terbatas. Siswa kelas 1 dan 2 harus belajar bergantian dalam satu ruangan dan terkadang dilakukan penyekatan.
Tak hanya disekat, dua ruangan yang kini ditempati belajar mengajar siswa, juga beralaskan rabat beton yang kini sebagian sudah mengelupas. Lorong teras sekolah, juga masih belum dilantai dan hanya beralaskan pasir yang dibangun dari iuran para guru.
Bahkan, kerusakan itu kini berimbas pada turunanya minat jumlah siswa baru yang daftar. Pada Tahun ajaran 2025/2026, sekolah hanya menerima dua siswa baru dari total pagu 28 siswa.
“Mungkin ini penyebabnya banyak orang tua memilih menyekolahkan anak mereka ke lembaga lain yang dinilai lebih layak dan aman. Kalau untuk mengajukan perbaikan sudah, tapi belum ada respon,” cetus Wiji.
Sementara, Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikbud Jombang, Rhendra Kusuma, menyatakan belum tau kondisi SDN 2 Jabon itu. Pihaknya mengaku akan segera melakukan verifikasi lapangan.
“Kita akan cek ke lokasi dulu, apakah benar kondisinya seperti itu. Kalau memang ada kerusakan dan anggarannya tersedia, tentu akan kita perbaiki,” tegas Rhendra.
Ia menambahkan, SDN Jabon 2 sebelumnya telah mendapatkan dana rehab sebesar Rp195 juta dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2021. Dana itu difokuskan pada perbaikan atap.