Kabarutama.co – Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah. KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, seorang ulama ahli tafsir asal Rembang, sering menekankan bahwa ibadah saat bulan Ramadan harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan agar benar-benar bernilai di sisi Allah.
Berikut adalah beberapa ibadah yang dianjurkan saat puasa menurut Gus Baha:
- Menjaga Niat dan Keikhlasan dalam Berpuasa
Gus Baha selalu mengingatkan bahwa niat adalah kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk puasa. Beliau menegaskan bahwa puasa harus dilakukan dengan niat yang tulus karena Allah, bukan hanya sebagai kebiasaan tahunan atau karena faktor sosial. Dengan niat yang benar, puasa akan menjadi ibadah yang bernilai di sisi Allah.
- Menjaga Lisan dan Perilaku
Menurut Gus Baha, puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga lisan dan perilaku. Beliau sering mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa banyak orang berpuasa tetapi hanya mendapatkan rasa lapar dan haus karena mereka tidak menjaga perkataan dan perbuatannya. Oleh karena itu, selama puasa, seseorang harus menjauhi ghibah (menggunjing), dusta, dan perbuatan yang bisa merusak pahala puasa.
- Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
Sebagai seorang ahli tafsir, Gus Baha sangat menekankan pentingnya membaca dan memahami Al-Qur’an, terutama di bulan Ramadan. Beliau sering menyampaikan bahwa Ramadan adalah bulan turunnya Al-Qur’an, sehingga membaca Al-Qur’an selama bulan ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Selain membaca, memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an juga merupakan bagian dari ibadah yang harus ditingkatkan.
- Salat Tarawih dan Qiyamul Lail
Gus Baha mengajarkan bahwa salat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Beliau menekankan bahwa salat Tarawih harus dilakukan dengan penuh kesadaran, bukan hanya karena kebiasaan atau sekadar mengejar jumlah rakaat. Selain Tarawih, Qiyamul Lail atau salat malam juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Memperbanyak Sedekah
Puasa mengajarkan seseorang untuk merasakan bagaimana rasanya lapar dan dahaga, sehingga diharapkan bisa lebih peduli kepada sesama. Gus Baha menekankan bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk bersedekah. Beliau mengingatkan bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi ketika bulan Ramadan.
- Berzikir dan Berdoa
Menurut Gus Baha, salah satu keutamaan Ramadan adalah waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa. Waktu berbuka dan sahur adalah momen yang sangat baik untuk berzikir dan memohon ampunan kepada Allah. Beliau mengajarkan bahwa doa orang yang berpuasa sangat didengar oleh Allah, sehingga umat Islam sebaiknya memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk memperbanyak doa.
- I’tikaf di 10 Malam Terakhir Ramadan
Dalam beberapa ceramahnya, Gus Baha juga menyinggung tentang keutamaan i’tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan. I’tikaf adalah bentuk ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk fokus beribadah kepada Allah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Kesimpulan
Menurut Gus Baha, ibadah saat berpuasa bukan hanya tentang menahan makan dan minum, tetapi juga mencakup menjaga lisan, membaca Al-Qur’an, memperbanyak doa, serta meningkatkan amal kebaikan seperti sedekah dan salat malam.
Beliau selalu menekankan bahwa yang paling penting dalam setiap ibadah adalah niat yang ikhlas dan kesadaran dalam melaksanakannya. Dengan demikian, puasa tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi benar-benar menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.