Kediri — Dalam rangka mempercepat dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat, Pemerintah Kota Kediri melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menggelar kegiatan literasi keuangan yang menyasar para pedagang pasar, Kamis (19/6). Acara tersebut berlangsung di lantai 2 Pasar Setono Betek dan dihadiri oleh lebih dari 150 pedagang dari sembilan pasar di bawah pengelolaan Perumda Pasar Kota Kediri.
Kegiatan ini dibuka oleh Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan sekaligus Ketua TPAKD Kota Kediri. Dalam sambutannya, Ferry menekankan pentingnya literasi dan inklusi keuangan, khususnya di sektor perdagangan pasar tradisional.
“Kita ingin pedagang pasar terbiasa dengan transaksi digital yang transparan dan akuntabel. Ini juga memudahkan mereka untuk mendapatkan akses pembiayaan atau pinjaman modal yang aman dan legal,” ujarnya.
Berdasarkan data OJK Kediri tahun 2022, indeks literasi keuangan di Kota Kediri masih berada di angka 20 persen, jauh tertinggal dari indeks inklusi keuangan yang sudah mencapai 80 persen. Kesenjangan ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
“Artinya, masyarakat sudah bisa mengakses layanan keuangan, tapi belum cukup paham risikonya. Di sinilah pentingnya edukasi agar mereka tidak terjebak pinjaman online ilegal atau investasi bodong,” tambah Ferry.
TPAKD berkomitmen menggelar kegiatan serupa ke berbagai segmen masyarakat, termasuk ibu rumah tangga dan mahasiswa, yang juga tergolong rentan terhadap jebakan keuangan ilegal.
Perwakilan OJK Kediri, Dyah Purnamasari, turut mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan di sektor ekonomi. “Kami hadirkan langsung narasumber dari lembaga jasa keuangan agar bisa memberi solusi konkret bagi para pedagang,” katanya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Utama Perumda Pasar Joyoboyo, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian, serta perwakilan perbankan dan lembaga keuangan lainnya.