Banyuwangi – Memasuki hari keempat pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang–Gilimanuk, tim SAR gabungan terus mengintensifkan operasi penyisiran melalui laut, udara, dan bawah permukaan, Sabtu (5/7/2025).
Pencarian di laut dilakukan di wilayah Selat Bali dengan radius hingga 20 mil laut dari utara ke selatan. Sementara itu, tiga SRU udara dikerahkan untuk membantu pemantauan dari udara, serta SRU darat melakukan penyisiran di sepanjang garis pantai Banyuwangi.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS, R. Eko Suyatno, menjelaskan, upaya pencarian dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Namun, hingga Sabtu sore pukul 16.00 WIB, tim belum menemukan tanda-tanda korban di permukaan laut.
“Pada malam hari pukul 19.00 WIB, tim ahli dari PUSHIDROSAL telah tiba untuk segera melakukan tugas pemindaian bawah permukaan,” ujar Eko.
Sekitar pukul 20.00 WIB, KRI Fanildo tiba di lokasi dan langsung melakukan pemindaian menggunakan peralatan side scan sonar dan magnetometer di sekitar titik terakhir kapal diketahui (Last Known Position) pada kedalaman 40–50 meter. Setelah proses pemindaian, tim akan menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk verifikasi visual.
Data dari hasil pemindaian akan dibandingkan dengan data survei bawah air yang telah dilakukan Dinas Navigasi. “Tim ahli akan mengolah data-data tersebut untuk menentukan titik pasti posisi kapal,” jelas Eko.
Menurut Eko, pihaknya akan tetap berada di lokasi sepanjang malam untuk menindaklanjuti hasil identifikasi bawah air. Secara paralel, tim penyelam sudah disiapkan sebagai langkah antisipasi untuk upaya evakuasi apabila ditemukan indikasi keberadaan korban maupun badan kapal.
Dalam konferensi pers di Kantor ASDP Ketapang, Eko juga mengungkapkan tim SAR gabungan menemukan sejumlah barang milik korban, yang nantinya akan digunakan tim forensik POLRI untuk kepentingan identifikasi lebih lanjut.
Hingga Sabtu malam, sebanyak 36 korban telah berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan, terdiri dari 30 orang selamat dan 6 orang meninggal dunia. Sementara itu, 29 orang masih dinyatakan hilang.
Adapun unsur SAR yang terlibat dalam operasi ini meliputi Kantor Pusat BASARNAS, Kantor SAR Surabaya, Kantor SAR Denpasar, Koarmada II, Wing Udara 2 Puspenerbal, BAHARKAM POLRI, PUSHIDROSAL, KPLP, LANAL Banyuwangi, LANAL Gilimanuk, Ditpolairud Polda Jatim, Satbrimob, BSG (Basarnas Special Group), KSOP Banyuwangi, ASDP Ketapang, BMKG, Syahbandar Gilimanuk, KPLP Gilimanuk, Polres Banyuwangi, Satpolairud Banyuwangi, Satpolairud Polda Bali, Kodim Banyuwangi, Koramil Banyuwangi Kota, KP3 Banyuwangi, BPTD Gilimanuk, BPBD Banyuwangi, Damkar, Tagana, BKK Banyuwangi, Bali Air, nelayan sekitar, serta sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.
Operasi pencarian akan terus dilanjutkan dengan memaksimalkan seluruh potensi dan teknologi pencarian untuk menemukan para korban yang masih hilang.