Blitar– Republik Durian Farm yang berlokasi di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, menjadi salah satu destinasi wisata edukasi baru yang menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Didirikan oleh Anna Luthfie, adik dari tokoh nasional Anas Urbaningrum, tempat ini menawarkan pengalaman unik berupa edukasi dan petik buah durian langsung dari pohonnya.
Berlokasi di lahan seluas 4 hektare, Republik Durian Farm menghadirkan suasana perkebunan durian dengan berbagai varietas premium. Beberapa jenis durian unggulan yang tersedia di tempat ini meliputi Super Tembaga, Black Tone, Musangking, dan Bawor. Meskipun merupakan durian kelas premium, harga yang ditawarkan lebih murah hingga 50 persen dibandingkan harga di pasaran.
“Kami memastikan hanya durian yang matang di pohon yang kami jual. Jika ada konsumen merasa kurang puas dengan rasa durian yang mereka beli, kami siap menggantinya. Kami mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen,” kata Anna Luthfie Kamis (26/12/2024).
Lima tahun lalu, Anna Luthfie memulai perjalanan ini dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur yang sebelumnya tidak produktif di Desa Ngaglik. Kini, ia berhasil mengelola kebun dengan total 116 pohon durian yang setiap musim panen mampu menghasilkan hingga 1 kuintal buah per pohon.
“Kami ingin masyarakat bisa menikmati durian berkualitas dengan harga yang terjangkau. Misalnya, durian Bawor di sini dijual 100 ribu per buah, padahal di Jakarta harganya bisa mencapai 250 ribu. Untuk Musangking, kami jual 250 ribu, sementara Black Tone dihargai 300 ribu, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang bisa mencapai 600 ribu,” tambahnya.
Agro eduwisata ini semakin populer setelah mendapat sorotan dari mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang mempromosikan Republik Durian Farm di media sosial.
Salah satu pengunjung, Budiman, mengaku tertarik berkunjung setelah melihat video promosi tersebut.
“Saya penasaran karena sempat viral di TikTok dan Instagram. Ketika datang ke sini, ternyata suasananya sangat menyenangkan, banyak pohon durian, dan kita bisa memilih sendiri buahnya langsung dari kebun,” katanya.
Wisatawan yang datang ke Republik Durian Farm tidak hanya menikmati durian berkualitas, tetapi juga mendapatkan pengalaman edukatif. Mereka dapat mempelajari proses budidaya durian, melihat langsung cara pemilihan buah yang matang, hingga merasakan suasana perkebunan yang asri.
“Melihat langsung durian di pohonnya itu memberikan kepuasan tersendiri. Kita lebih yakin dengan kualitas buah yang kita beli,” tambahnya.
Dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan, Anna Luthfie berharap Republik Durian Farm dapat menjadi inspirasi bagi pengelolaan agro eduwisata lainnya di Indonesia.
“Kami ingin menjadikan tempat ini tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat edukasi tentang budidaya durian. Harapannya, bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” tutup Anna.
Republik Durian Farm kini menjadi bukti nyata bahwa pemanfaatan lahan secara kreatif dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjadi daya tarik wisata. Bagi para pecinta durian, destinasi ini tentu tidak boleh dilewatkan.